Menulislah agar Kau tetap ada dalam Masyarakat dan Sejarah

WakatobiChannel, Jendela Informasi Seputar Kabupaten Wakatobi dan Segitiga Karang Dunia

Sabtu, 11 Juli 2020

KPK Dorong Kemendesa PDTT Gerak Cepat Bangun Desa


JAKARTA, WakatobiChannel - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menerima kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka monitoring Transparansi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dan Reformasi Birokrasi, pada Kamis, (09/07/2020).

Pimpinan KPK  yang datang mengunjungi Kemendes PDTT adalah Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron dan Lili Pintauli Siregar yang diterima langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, didampingi  Wakil Menteri Budi Arie Setiadi, Sekretaris Jenderal Anwar Sanusi, serta Pejabat Tinggi Madya lainnya.

Nawawi Pomolango mengatakan, bayang-bayang praktik peradilan tindak pidana korupsi masih menjadi hantu yang mengkhawatirkan di dalam pelaksanaan tugas di kementerian maupun lembaga negara.

“Saya pikir itu tidak kami temukan di Kementerian Desa PDTT ini. Semuanya masih terus berjalan dalam tataran yang baik, pada rel yang baik. Kami berharap ini sampai pada ujungnya, segalanya bisa terus berjalan dengan baik,” ungkapnya

Oleh karena itu, Nawawi meminta Kemendes PDTT untuk terus bekerja dan bergerak cepat dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya.

“Laksanakan terus Pak Menteri. Yang terpenting bahwa pelaksanaan kerja itu tidak di selipi dengan  bahasanya i’tikad yang tidak baik dalam pelaksanaan, itu aja barangkali kuncinya,” ujar Nawawi.

“Selama tidak kita selipkan dalam gerak pelaksanaan pekerjaan kita, maka tidak perlu ada keragu-raguan dalam pelaksanaan dan pengelolaan anggaran yang berhubungan dampak  dari COVID-19. Singkatnya, jangan takut, jangan perlu takut lagi,” sambung Nawawi.

Dalam pertemuan tersebut, Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri, melaporkan update terbaru penyaluran BLT Desa terhitung dari awal pandemi Covid-19 hingga 8 Juli 2020 sudah ada sekitar 74.865 desa yang telah menerima dana desa atau 99% dari total 74.953 desa di seluruh Indonesia.

Sementara desa yang telah menetapkan calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT Dana Desa melalui musdes khusus suda ada 74.753 desa, sedangkan yang sudah menyalurkan ada 72.599 desa atau 97% dari total 74.865 desa yang ada.

“Kenapa tidak 100%, karena masih ada beberapa desa yang secara administrasi tidak terselesaikan, masih diblokir oleh Kemendagri terkait beberapa masalah tahun lalu dan sampai sekarang belum dibuka blokirnya,” papar Gus Menteri.

Foto: Matin/Humas Kemendes PDTT

Teks: Rifqi/Humas Kemendes PDTT


Pendayagunaan 40 Ha Lahan Kritis Menjadi Kandang Ternak Berbasis Masyarakat



Desa Kulati Kecamatan Tomia Timur tampak dari foto udara


     Ringkasan Umum

Desa Kulati merupakan salah satu desa di Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi yang memiliki luas wilayah 7,90 Km2  dengan jumlah penduduk 753 jiwa yang terdiri dari laki-Laki  373 jiwa dan perempuan 380 jiwa. Dengan Jumlah Kepala Keluarga sebanyak  252 KK . Tidak hanya terkenal dengan  Pantai Huuntete yang memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantainya sebagai salah satu ikon pariwisata di Pulau Tomia, ternyata Desa Kulati juga sangat potensial untuk pengembangan ternak karena memiliki hamparan/padang penggembalaan ternak yang sangat luas yaitu ± 40 Ha. Kawasan ini sebelumnya adalah sebagian besar lahan kritis/lahan tidur dan sebagian pula adalah lahan pertanian/perkebunan masyarakat desa. Saat ini melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2018 Desa Kulati telah menganggarkan Rp 105.000.000,- untuk pembuatan kandang ternak dimaksud sehingga masyarakat desa yang memiliki ternak dapat melepas ternaknya baik sapi maupun kambing untuk digembalakan di area yang telah ditentukan sesuai dengan hasil musyawarah desa. Kondisi eksisting ternak sampai saat ini adalah Sapi sebanyak 83 ekor dan kambing 275 ekor. Padang Penggembalaan ternak ini dinamakan oleh masyarakat lokal dengan “Kau Fande”.


   Potensi dan Permasalahannya

 
Desa Kulati memiliki lahan yang cukup luas yaitu 7.90 Km2,  selain sudah dimanfaatkan untuk pemukiman, fasilitas umum dan pertanian/perkebunan rakyat juga masih ada lahan tidur yang belum termanfaatkan dengan baik sehingga belum memberikan kontribusi bagi pembangunan dan kemajuan desa.
Masyarakat Desa Kulati umumnya bermata pencaharian sebagai petani dengan komoditas yang diusahakan adalah tanaman ubi kayu, jagung dan sayur-sayuran (hortikultura), sebagian lagi adalah nelayan serta berwiraswasta. Disamping sebagai Petani dan Nelayan ternyata mereka juga tak jarang berprofesi  sebagai peternak kambing yang sudah dilakukan secara turun temurun dan dilakukan secara tradisional dengan system berpindah tempat penggembalaan, sedangkan yang melakukan system kandang dapat dihitung dengan jari.  Seiring perkembangan zaman masyarakat yang tadinya hanya beternak kambing kemudian menambah hewan ternak dengan sapi.
Adalah La Tunggu Hari seorang warga Desa Kulati yang mencoba melakukan uji coba memelihara ternak sapi dengan hanya melakukan pembesaran  anakan sapi yang didapatkannya dari daerah Flores pada tahun 2006,  dipelihara selama beberapa bulan lalu kemudian dijual. Proses ini kemudian mendapat perhatian dan sambutan yang luar biasa dari warga desa yang lain sehingga beberapa warga desapun ikut melakukan hal yang sama, meski sebelumnya ada banyak yang mencibir tentang apa yang dilakukan oleh La Tunggu Hari.  Semakin banyak ternak sapi yang berkeliaran di lahan/kebun warga sehingga membuat petani yang turun temurun telah mengusahakan tanaman ubi kayu, jagung dan sayur-sayuran resah. Keresahan warga ini karena tanaman mereka sudah tidak tumbuh normal akibat dimakan atau sekedar dirusak oleh sapi-sapi yang berkeliaran bebas tanpa seorang peternak  yang membuat kandang khusus ataupun mengikat sapinya. Sapi dan kambing dianggap sebagai hama pengganggu tanaman oleh petani.

 Inovasi

ü  Penetapan Lahan Tidur atau Lahan Kritis menjadi Kawasan Peternakan Berbasis Masyarakat melalui proses musyawarah desa sehingga peternak dan petani dapat melakukan aktifitas tanpa ada pihak yang dirugikan.
ü  Dengan Penetapan Kawasan peternakan seluas 40 Ha ini dapat menjadi destinasi pariwisata desa yang baru yang terintegrasi dengan Pantai Huuntete.
ü  Pendayagunaan Potensi Sumber Daya Alam yang dialihfungsikan dan dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai yang luar biasa bagi desa.
 

             Proses

Pemerintah Desa Kulati sangat sigap merespon keluhan warganya dimana petani atau pekebun sudah merasa terganggu dengan semakin banyaknya ternak sapi yang berkeliaran, sehingga tanaman warga sudah tidak bisa hidup dan tumbuh normal dan tentunya sudah tidak dapat menghasilkan. Maka salah satu jalan untuk mengatasi persoalan ini sehingga tidak berdampak luas pada tatanan kehidupan masyarakat atau konflik antara peternak dan pekebun maka melalui musyawarah desa yang dihadiri oleh warga desa disepakati untuk menetapkan wilayah “Kau Fande” sebagai kawasan peternakan dan melalui forum desa itu juga diwacanakan agar pemerintah desa memprogramkan kegiatan pembuatan kandang/pagar keliling untuk kawasan peternakan sehingga ternak yang ada tidak mengganggu tanaman warga lainnya.
Melalui Musyawarah Desa RKPDes 2018 dan APBDes 2018 disepakati kegiatan pembuatan pagar keliling untuk kandang ternak dengan jumlah anggaran Rp 105.000.000,- yang digunakan untuk biaya pengadaan kawat dan tenaga kerja lokal melalui skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD) yang melibatkan seluruh unsur masyarakat melalui system Kerja Kelompok Dasawisma.

 Hasil Kegiatan

Upaya kegiatan pengembangan Peternakan di Desa Kulati terus dilakukan oleh Pemerintah Desa Kulati, guna mengoptimalkan sumber daya yang ada, sehingga pada tahun anggaran 2018 melalui Dana Desa, Pemerintah Desa Kulati mengaggarkan melalui APBDes 2018 kegiatan peternakan dengan melakukan Pembuatan Kandang Ternak Desa dengan Luas 40 Ha. Hasil kegiatnnya adalah  Kandang Ternak Desa terbangun melalui Dana Desa dengan jumlah Anggaran Rp. 105.000.00,-, yang didalamnya mampu menampung Ternak Sapi dan Kambing. Selain itu pada tahun yang sama Pemerintah Desa melalui Dana Desa memberikan Bantuan Ternak Kepada Kelompok Ternak Kau Fande sebanyak 12 ekor Sapi. Sehingga total anggaran untuk kegiatan peternakan ini sebesar Rp 195.000.000,-
Saat ini jumlah ternak yang ada dalam kandang adalah sapi  83 ekor dan kambing 255 ekor. Fasilitas yang ada adalah Bak Air yang dibangun oleh pemerintah daerah dan sudah tidak termanfaatkan, dengan adanya kegiatan ini maka Bak Air  yang ada  dimanfaatkan kembali oleh masyarakat dengan melakukan perbaikan serta merubah fungsi bak sebelumnya sehingga dapat dijadikan untuk tempat minum ternak sapi. Adapun sumber air untuk mengisi bak tersebut adalah dilakukan dengan metode pipanisasi dan peternak untuk sementara dikenakan biaya bulanan sebesar Rp 5.000,- per ekor ternak sapi.
Berdasarkan laporan keuangan akhir BUMDes yang mengelola Kandang Peternakan ini terlihat keuntungan sebesar Rp 18.000.000,-
 

        Pembelajaran

Gagasan dan Ide kreatif ternyata tidak hanya mampu menjawab satu persoalan sosial saja, tetapi juga turut mengurai persoalan yang lainnya. Pembangunan Kawasan Peternakan yang lokasinya tidak jauh dan bahkan jalan menuju Kawasan Pariwisata Pantai Huuntete ini juga  dapat dijadikan sebagai destinasi wisata baru .




   Rekomendasi

Ø  Pemerintah Desa harus menjaga kelestarian ekosistem kawasan “kau fande” sebagai kawasan peternakan rakyat
Ø  Pemerintah Desa harus menyerahkan pengelolaan kandang peternakan kepada BUMDes agar dapat dikelola secara professional sehingga dapat memberikan kontribusi bagi desa khususnya Pendapatan Asli Desa (PADes)
Ø  Pemerintah Desa harus membuat regulasi terkait penetapan  kawasan peternakan KAU FANDE
Ø  Bagi Peternak Wajib mengikuti aturan yang telah dibuat oleh pemerintah desa
Ø  Pemerintah Desa dapat menjadikan Kawasan “KAU FANDE” sebagai salah satu destinasi wisata
Ø  Perlunya dukungan Pemerintah daerah khususnya OPD Teknis untuk pengembangan lebih lanjut



Tim Penyusun Pembelajaran :

Jumiadin, SP., M. Si
Asnafi, SE
Zulkifly, ST
Sahbudin, SE

WISATA

Gus Imin Cinta Kami, Anak Millineal Kota Kendari

  Komunitas Millenial Kota Kendari Deklarasi Dukung Gus Muhaimin  Kendari – WakatobiChannel - Sebanyak 35 anggota group para anak muda yang...