TOMIA, WakatobiChannel - Berwisata di Pulau Tomia Wakatobi rasanya
belum sempurna sebelum mengunjungi dan menikmati panorama alam pantai yang
eksotik dan penuh historis, pantai yang berada di ujung timur pulau Tomia ini
menyimpan sejuta pesona yang memanjakan mata karena pasir putihnya serta spot dive dan snorkeling untuk
penikmat bawah laut.
Hu’untete, pantai dengan pasir putih yang memanjang
sepanjang 1.050 meter ini memukau mata dengan pemandangan indah dan disepanjang
pantainya tumbuh kelapa dan pohon-pohon
yang hijau dan asri.
Hu’untete awalnya adalah nama
perkampungan yang berada dipesisir pantai, sekarang secara administrasi menjadi
wilayah Desa Kulati Kecamatan Tomia Timur Kabupaten wakatobi. Perkampungan
Hu’untete dahulu kala dihuni sebanyak 30 Kepala Keluarga, namun pada sekitar
tahun 1947 terjadi wabah penyakit kolera sehingga semua penduduk pindah ke
tempat lain, ada yang ke Pulau Osi (Pulau Seram) dan sebagian pindah ke perkampungan
lain di daerah Desa Kulati saat ini ( La Asiru, 80 Tahun)
Desa Kulati Kecamatan Tomia Timur Kab Wakatobi |
Pantai Hu’untete yang letaknya
sekitar 1,5 Km dari Pemukiman Desa Kulati ini dapat diakses dengan menggunakan
kenderaan roda empat maupun roda dua, dimana sepanjang jalan menuju pantai,
pengunjung dapat pula menikmati savana dan pagar kandang sapi dan kambing yang jika beruntung
sekalian dapat melihat sapi berkeliaran di dalam area kandang seluas 40 Ha ini,
sungguh sangat mempesona.
Pantai Hu’untete bukan hanya
memiliki pasir putih tebal yang indah tetapi juga terdapat spot dive dan snorkeling
yaitu bangkai kapal perang milik Jepang yang dibom oleh tentara sekutu dan
sekarang sudah menjadi batu karang yang indah, sangat menambah eksotisnya
berwisata di pantai ini.
Tak perlu ragu untuk tempat
nginap, karena di Desa Kulati ada
homestay dengan fasilitas dan tarif yang cukup terjangkau untuk
wisatawan yang memiliki keterbatasan budget, dan bagi yang memiliki budget
besar pengunjung /wisatawan dapat menginap di hotel yang ada di luar Desa
Kulati yang memiliki fasilitas lengkap layaknya hotel berbintang lima serta
fasilitas kenderaan roda dua dan roda empat yang dapat dirental untuk
mengunjungi Pantai Hu’untete. Untuk homestay yang ada di Desa Kulati dikelola
oleh kelompok “poassa nuhadha” dengan
jumlah homestay 10 unit.
Pasir Putih Pantai Hu'untete |
Pantai Hu’untete bagi masyarakat
lokal dijadikan sebagai pusat kegiatan mencari hasil laut seperti memancing dll
sehingga kita juga dapat melihat perahu atau sampan nelayan baik yang berlabuh
maupun yang diparkir diatas pasir atau di dalam gubu-gubuk yang dibangun oleh
setiap warga yang memiliki sampan. Tak jarang juga kita menjumpai nelayan yang
baru pulang dari melaut dengan membawa ikan segar sehingga kita bisa langsung
dapat menikmati ikan segar dengan membakar - bakar ikan di Pantai Hu’untete
sambil menikmati pasir putihnya.
Setiap Pengunjung ke Pantai
Hu’untete akan dikenakan tarif masuk (karcis) sebesar Rp.2.000,-/orang dan
wajib membawa kantung/tempat sampah sendiri-sendiri.
Untuk sampai ke Pantai Hu’untete saat ini wisatawan dapat
mengaksesnya melalui Rute Wangi-Wangi – Pulau Tomia (Dermaga Waha) dengan
speedboat langsung ke Desa Kulati – Pantai Hu’untete dengan jarak dari
Pelabuhan Waha sekitar 10 Km.
Karena Pantainya yang indah
sehingga area pantainya sudah pernah dijadikan sebagai tempat lomba bakar ikan sepanjang pantainya,
kegiatan-kegiatan festival budaya dan kegiatan lainnya.
#VisitWakatobi
#VisitTomia