TOMIA – WakatobiChannel – Pemerintah Desa Patua II Kecamatan Tomia
Kabupaten Wakatobi melaksanaan kegiatan pelatihan menjahit dengan peserta
adalah Tim Penggerak PKK Desa Patua II. Pelatihan
Menjahit ini sebagai upaya pemerintah desa dalam memberdayakan perempuan yang
ada di Desa Patua II. Pelatihan ini telah
direncanakan dan dianggarkan dalam APBDes 2020 dengan sumber pendanaan dari
Dana Desa. Pelatihan ini akan
dilaksanakan selama dua hari full praktek dan dalam implementasinya akan tetap
dilatih/didampingi oleh instruktur yang memiliki kompetensi/bersertifikat.
Pelaksana Harian Camat Tomia La Ode Safihuddin, S. Sos., M. Si dalam
sambutan pada pelatihan ini mengatakan, “ pelatihan menjahit ini kami harapkan
kepada peserta untuk mengikuti dengan baik sehingga dapat mempraktekkannya di
rumah masing-masing, setidaknya ketika baju atau celana kita sobek maka tidak
perlu lagi kita mengeluarkan uang untuk biaya atau ongkos untuk menjahit. Sudah
bisa kita lakukan sendiri di rumah masing-masing, maka secara langsung kita
sudah dapat menghemat uang rumah tangga kita, “katanya.
Beliau menambahkan, “Desa Patua
II sebagai desa yang memiliki potensi Wisata Budaya (memiliki Benteng Patua) maka kami harapkan
jika ada kebutuhan untuk kegiatan-kegiatan yang skala lokal desa semacam iven atau festival agar yang menjadi
kebutuhannya sudah bisa disediakan oleh desa sendiri tanpa harus keluar desa
lagi hanya untuk urusan menjahit kain dan lain sebagainya, “imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Patua
II La Basri mengatakan, ” Pelatihan
Menjahit ini adalah sebagai upaya pemerintah desa untuk memberdayakan perempuan
yang ada di Desa Patua II dalam hal ini anggota tim penggerak PKK Desa Patua II
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menjahit agar lebih professional
karena instruktur dari pelatihan ini adalah memiliki kompetensi atau
bersertifikat dari lembaga kursus ternama di Kota Bau Bau.
La Basri juga menambahkan, “anggaran pelatihan ini adalah bersumber dari Dana Desa yang telah direncanakan dan dianggarkan dalam APBDes tahun 2020, dengan jumlah peserta sebanyak 16 orang dan akan dilaksanakan selama 2 hari di aula Kantor Desa Patua II dan akan tetap didampingi sampai mahir oleh instruktur dengan melakukan OJT (on the job training) kepada ibu-ibu yang mempraktekkan di rumahnya masing-masing, “pungkasnya.
Masih menurut La Basri, BUMDes
akan membeli semua produk dari kelompok penjahit ini dan akan dipasarkan oleh
BUMDes sehingga tidak ada alasan lagi bagi ibu-ibu yang mau menjahit untuk terus
memproduksi berbagai kerajinan tangan.
Di tempat yang sama Instruktur Pelatihan Menjahit Wa Ode Tuti Mayani, S. Pd mengatakan “ proses pelatihan ini kami akan awali dengan pengenalan karena umumnya peserta ini adalah pemula sehingga perlu pengenalan alat mesin dan fungsinya sebelum dilatihkan cara menjahit dan membuat pola sebagai langkah awal. Materi yang akan dilatihkan adalah Jahit Biasa dan Bordir, ” jelas pemilik Sertifikat Penjahit dari LKP Amalia Kota BauBau ini.
Tuti, sapaan instruktur ini menambhakna bahwa saya sebagai instruktur bersedia mendampingi ibu-ibu yang mau
melanjutkan pelatihan ini di rumah masing-masing karena saya juga sebagai putri
desa ini, sehingga memiliki tanggungjawab moral untuk memberikan ilmu atau
berbagi penetahuan dalam meningkatkan keterampilan menjahit bagi ibu-ibu yang
ada di desa saya ini sampai mahir, “jelas Sarjana Matematika Unidayan ini.
Instruktur, Wa Ode Tuti Mayani, S.pD
Tenaga Pendamping Profesional
Kabupaten Wakatobi, Jumiadin dalam
sambutannya meminta kepada peserta pelatihan agar mengikuti pelatihan dan
instruksi dari instruktur sehingga bisa mahir.
“ dari 16 peserta pelatihan ini
diharapkan ada 5 orang yang betul-betul mahir dan professional dalam urusan
jahit menjahit sehingga dapat mengembangkan berbagai bentuk kerajinan dan
BUMDes akan siap menampung semua hasil produksi kelompok penjahit, menjadikan
sebagai satu unit usaha, membantu mempromosikan dan membangun jejaring pemasarannya,
tentunya yang harus dijaga adalah
kualitasnya”, jelasnya.