Menulislah agar Kau tetap ada dalam Masyarakat dan Sejarah

WakatobiChannel, Jendela Informasi Seputar Kabupaten Wakatobi dan Segitiga Karang Dunia

Senin, 01 Maret 2021

Gus Menteri Ajak UIN Sunan Ampel Bersama Membangun Desa

 




JAKARTA - WakatobiChannel - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar ditemani oleh Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid dan Staf Khusus Atmari menerima kunjungan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof. Masdar Hilmy. Keduanya bertemu di ruang kerja Menteri pada Kamis (25/2/2021).

Kedatangan Rektor UIN untuk menindaklanjuti proses kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan UIN Sunan Ampel terkait pemberdayaan masyarakat desa yang selama ini digalakkan oleh UIN.

Gus Menteri, sapaan akrab, Menteri Halim mengajak Perguruan Tinggi untuk kembali ke desa agar kalangan kampus tidak melupakan akar kehidupan mereka yang sebenarnya berasal dari desa.

Salah satu langkah yang tengah dilakukan Kemendes PDTT dengan program Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yang diketuai oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono. Sejumlah harapan diberikan oleh Kemendes PDTT kepada Pertides itu, salah satunya adalah mengharapkan Perguran Tinggi untuk membantu pembangunan desa.

"Termasuk soal arah penggunaan Dana Desa 2021 bisa lebih efektif dan tepat sasaran untuk bangun desa," kata Gus Menteri.

Gus Menteri juga menceritakan kerjasama Kemendes PDTT dengan Kemendikbud soal Kampus Merdeka Project Desa. Program ini memberikan peluang bagi Kepala Desa untuk mendapat gelar sarjana di perguruan tinggi.

"Saya menggagas bagaimana Kepala Desa, Perangkat Desa kemudian Pendamping Desa berprestasi dikasih afirmasi oleh perguruan tinggi," kata Gus Menteri.

Kepala Desa dan Pendamping Desa yang memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana S1 dapat mendaftar untuk mengikuti program kuliah Rekognisi Pembelajaran Lampau atau Recognition of Prior Learning (RPL) di perguruan tinggi yang diinginkan.

Adapun kuliah program RPL yang dimaksud adalah penyetaraan akademik atas pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di berbagai Program Studi.

Manfaat afirmasi pendidikan tinggi bagi kepala desa, perangkat desa, pengurus Bumdes, dan pendamping desa:

• Para tokoh desa memahami dasar akademis dari kebijakan, pelaksanaan pemerintahan, implementasi pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, dan bisnis Bumdes yang selama ini mereka kerjakan

• Para tokoh desa memahami metodologi dan penggunaan data serta informasi untuk menjalankan pemerintahan desa, pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, dan bisnis Bumdes

• Warga desa mendapatkan pelayanan publik, pendampingan, dan layanan bisnis Bumdes yang lebih profesional dan lebih berkualitas

• Kemajuan desa, Bumdes, dan pendampingan lebih cepat

Sedang Afirmasi agar kepala desa, perangkat desa, pengurus Bumdes, dan pendamping desa yang berpengalaman dan sudah lulus SMA bisa menempuh S1 dan S2:

• Rekognisi pembelajaran lampau (RPL): pengalaman dan prestasi dihitung sebagai SKS (sistem kredit semester) di kampus

• Gelar sarjana sesuai program studi yang disediakan oleh Pertides

• Nilai pengalihan kompetensi dari pengalaman/prestasi tokoh desa menjadi learning outcome (LO) yang diterapkan pada SKS sesuai yang disediakan Pertides.

Gus Menteri pun menegaskan jika program andalan SDGs Desa adalah solusi tepat untuk pembangunan desa tepat sasaran dan efektif karena ini bisa jadi acuan bagi para kepala desa nantinya untuk menentukan arah pembangunan desa yang disesuaikan dengan akar budaya di di desa tersebut.

SDGs Desa sendiri memiliki peran penting bagi keberhasilan SDGs secara nasional. Sebab menurutnya, 74 persen dari keberhasilan SDGs skala Nasional berasal dari desa, sementara 26 persen selebihnya berasal dari kota.

Melalui SDGs Desa tersebut, Kepala Desa cukup memilih salah satu dari 18 poin SDGs Desa yang akan dijadikan prioritas pembangunan selama kepemimpinannya, berdasarkan kebutuhan warga desa.

Gus Menteri menuturkan, saat ini sedang berlangsung pemutaakhiran data berbasis SDGs Desa yang dilakukan Kepala Desa dibantu para Pendamping Desa. Harapannya semua program dapat mengacu pada data yang berbasis RT dan RW tersebut.

Diakhir pertemuan, Gus Menteri mengajak UIN Sunan Ampel untuk bersama-sama membangun desa dengan lakukan sejumlah pemberdayaan di desa, termasuk mengajak IAIN Sunan Ampel untuk bergabung dalam Pertides nantinya.

Foto: Wening/Humas Kemendes PDTT

Teks: Firman/Humas Kemendes PDTT

Wamendes Budi Arie Setiadi Berharap Desa Di Gunung Kidul Jadi Inspirasi Desa Lainnya Di Indonesia

 



Gunung Kidul - WakatobiChannel - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengharapkan desa - desa di Kabupaten Gunung Kidul bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di seluruh Indonesia.

 
Hal itu disampaikan Wamen Budi Arie saat ramah tamah dan pertemuan bersama Bupati dan Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bangsal Sewokoprojo di Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada Sabtu (27/2).
 
Menurutnya, Kabupaten Gunung Kidul banyak memiliki berbagai potensi yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan. Mulai dari keindahan alamnya, pertanian, perikanan, peternakkan hingga pariwisatanya.
 
"Kabupaten Gunung Kidul memiliki punya banyak potensi, apalagi punya pantai sepanjang 71 kilometer yang panjang dan pasir putih yang bisa terus dikembangkan menjadi destinasi wisata," katanya.
 
Lebih lanjut Wamen menyampaikan bahwa kemajuan Kabupaten Gunung Kidul harus terus didukung oleh keinginan dan kerja keras seluruh perangkat daerah dan seluruh masyarakat.
 
"Apalagi dengan adanya dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga yang ada, saya harapkan akselerasi percepatan pembangunan di Kabupaten Gujung Kidul bisa terwujud dengan komunikasi yang proaktif dan intensif dari semua pemangku kepentingan," katanya.
 
Wamen juga menyampaikan terkait program prioritas nasional yang saat ini sedang dicanangkan, digulirkan dan dikerjakan oleh Pemerintahan Jokowi yakni Ketahanan pangan, Penurunan Stunting, pengembangan desa wisata dan desa digital.
 
"Berbagai infrastruktur sudah terbangun, kita berharap desa-desa di Kabupaten Gunung Kidul bisa menjadi desa yang mandiri dan maju. Karena membangun desa itu berarti membangun indonesia. Karena masa depan indonesia ini ada di desa," katanya.
 
Wamen Budi Arie mengharapkan kedepan kemajuan Kabupaten Gunung Kidul bisa ditandai dengan kemajuan desanya dan bisa menjadi contoh inspirasi bagi kemajuan desa-desa lain di seluruh Indonesia. 
 
"Berharap, kalau ingin mencontoh desa yang memiliki produk BUMDes unggulan itu, ya belajarnya di Kabupaten Gunung Kidul atau mau desa yang pariwisatanya baik, atau spot tourism yang sedang digagas anak-anak muda ini bisa belajar ke Kabupaten Gunung Kidul," katanya.
 
Dalam pertemuan, Wamen Budi Arie di dampingi oleh Syahrul sebagai Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi pada Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
 
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta yang didamping Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Wamen Budi Arie akan menjadi sebuah motivasi bagi dirinya dan OPD yang nantinya akan berdampak bagi perkembangan Kabupaten Gunung Kidul.
 
"Kita berharap kedepan Sinergitas Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dan Kemendes PDTT akan semakin baik demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gunung Kidul," katanya.
 
Usai pertemuan, Wamen Budi Arie melakukan kunjungan ke Desa Nglanggeran dalam rangka meninjau lokasi Embung Nglanggeran dan lokasi produksi kakao dan susu kambing.
 
Kemudian dilanjutkan menuju lokasi potensi wisata Pantai South Shore dan Pantai Slili di Desa Sidoharjo.
 
Foto: Sigit/Humas Kemendes PDTT
Teks: Rusli/Humas Kemendes PDTT

Manfaatkan Potensi Desa, BUMDes Bejiharjo Dapat Apresiasi Dari Wamen Budi Arie Setiadi

 



Gunung Kidul - WakatobiChannel - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi melakukan kunjungan ke Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada Jumat (26/2).

Dalam kunjungan ini, Wamen Budi Arie Setiadi yang didampingi oleh Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini meninjau usaha yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri Desa Bejiharjo.

Adapun sejumlah usaha yang dikelola oleh BUMDes Maju Mandiri diantaranya yakni Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Ngudi Sampurno, tempat wisata seperti Bejiharjo Edupark, Goa Pindul dan Goa Kristal.

Disela-sela peninjauan, Wamen Budi Arie mengapresiasi adanya BUMDes Maju Mandiri yang telah turut dalam mengembangkan desa dan meningkatkan perekonomian desa dengan sejumlah unit usaha yang dikelolanya.

"Saya bangga dengan apa yang telah di lakukan oleh BUMDes Maju Mandiri. Terus kembangkan dan tingkatkan kemajuan ini. Serta terus manfaatkan potensi yang ada didesa agar desa terus berkembang dan warganya sejahtera," katanya.

Lebih lanjut, Wamen menyampaikan bahwa kunci dalam keberhasilan desa itu jika masih banyaknya anak muda yang ikut mendorong pembangunan desa, SDM yang kreatif dan inovatif serta partisipasi warga.

"Saya juga bangga dengan SDM yang ada di BUMDes ini yang semuanya diisi oleh anak muda. Saya berharap dengan adanya wisata Goa Pindul, Bejiharjo Edupark maupun unit usaha yang dikelola BUMDes Maju Mandiri bisa menjadi contoh bagi BUMDes lainnya untuk terus berkreatif dan inovatif dalam mengembangkan BUMDes," katanya.

Foto : Sigit P/Kemendes PDTT

Teks: Rusli/Kemendes PDTT

WISATA

Gus Imin Cinta Kami, Anak Millineal Kota Kendari

  Komunitas Millenial Kota Kendari Deklarasi Dukung Gus Muhaimin  Kendari – WakatobiChannel - Sebanyak 35 anggota group para anak muda yang...