Menulislah agar Kau tetap ada dalam Masyarakat dan Sejarah

WakatobiChannel, Jendela Informasi Seputar Kabupaten Wakatobi dan Segitiga Karang Dunia

Sabtu, 07 November 2020

Penilain Kinerja Intervensi Pencegahan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Wakatobi

 


H. Aslaman Sadik Membuka Kegiatan Rakor Penilaian Kinerja Pencegahan Stunting Terintegrasi
Tingkat Kabupaten Wakatobi  Di Dampingi BAPPEDA Dan Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi 


WANGIWANGI - WakatobiChannel – Kabupaten Wakatobi menjadi salah satu  Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang pada tahun 2020 telah ditetapkan sebagai lokasi khusus (lokus) stunting bersama 5 Kabupaten lainnya, sehingga dalam rangka untuk mengetahui langkah-langkah termasuk strategi konvergensi maka pada tanggal 2 November 2020 dilaksanakan Pertemuan Rakor sekaligus Penilaian Kinerja Intervensi  Pencegahan Stunting  Terintegrasi Tingkat Kabupaten Wakatobi.

Pejabat Sementara Bupati Wakatobi H Aslaman Sadik dalam sambutannya mengatakan “ saat ini Indonesia sedang menghdapi tantangan utama dalam pengendalian Covid19, hal menyebabkan munculnya  beban ganda masalah kesehatan terkait pengendalian penyakit menular yang belum selesai sedangkan disisi lain penyakit tidak menular semakin meningkat. Stunting di Indonesia merupakan satu dari lima issu nasional bidang kesehatan. Di Sulawesi Tenggara prevalensi stunting  sebesar 36,4% sedangkan Kabupaten Wakatobi berdasarkan hasil pemantauan  status gizi tahun 2017 sebesar 26,3%, angka ini masih dibawah angka nasional (30,8%) bahkan Kabupaten Wakatobi berada pada posisi terendah se Sulawesi Tenggara, namun demikian kita tidak boleh merasa puas sebab angka tersebut mengalami peningkatan  dibandingkan tahun 2016 sebesar 22,5%. Hal inilah yang menjadikan Kabupaten Wakatobipada tahun 2020menjadi lokasi khusus (lokus) perhatian pemerintah pusat dalam penanganan stunting, “ jelas mantan Kadis Sosial Wakatobi ini.

Diakhir sambutannya H. Aslaman Sadik juga mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama mengikuti kegiatan penilaian kinerja untuk digunakan sebagai dasar perencanaan dan penganggaran tahun selanjutnya sehingga masalah stunting di Kabupaten Wakatobi yang kita cintai ini dapat teratasi, “pungkasnya.

Sementara itu Ketua Panitia  Hj. Sitti Asnah, S. Kep melaporkan bahwa dasar kegiatan ini salah satunya adalah  Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat sehat dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang Kebijakan  Strategi Pangan dan Gizi dengan tujuan untuk menilai kinerja Kabupaten dalam melaksanakan penanganan intervensi stunting terintehrasi  baik untervensi spesifik  maupun intervensi sensitive dan hasilnya diharapkan dapat memperbaiki system yang dianggap masih kurang  untuk perbaikan yang lebih baik kedepan nantinya.  Acara ini dilaksanakan di Villa Nadila Wangi-Wangi pada tanggal 2 November 2020.


Rosmina, SKM., M.Kes, Kabid Kesmas

Rosmina SKM,. M.Kes ketika dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, “ Konvergensi percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Wakatobi akan dilakukan melalui 8 aksi konvergensi integrasi yaitu (1) analisis situasi ; (2) rencana kegiatan; (3) rembuk stunting; (4) Peraturan Bupati tentang Peran Desa Dalam penvegahan Stunting ; (5) Pembinaan Kader Pembangunan Manusia; (6) Sistem manajemen data; (7) pengukuran dan publikasi data stunting ; (8) review kinerja tahunan.

Dari 8 aksi itu Kabupaten wakatobi sampai saat ini telah melaksanakan 5 aksi dengan melibatkan semua komponen baik OPD teknis, NGO dan Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi untuk turut bersama-sama melakukan upaya terintegrasi dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Wakatobi, “jelas Kabid Kesehatan Masyarakat Wakatobi ini.


Rosmina juga menambahkan " kami juga membangun kemitraan (MoU) dengan  NGO lokal yaitu melalui Program Kampung Berseri Astra Wakatobi (KBA Wakatobi) Desa Teemoane Kecamatan Tomia dengan kegiatan yaitu melakukan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Workshop Pembuatan Pangan Lokal seperti Onde-onde dari Ubi Ungu dan Nughet dari Ikan dan Kelor untuk meningkatkan gizi ibu hamil, bayi dan balita, yang secara kebetulan Desa Teemoane ini merupakan Desa lokus Stunting di Kecamatan Tomia, dan adapun pendamping KBA Wakatobi Desa Teemoane ini adalah  Nur Amalia, SH yang juga putera dari desa tersebut, sehingga kami sangat terbantukan dengan kemitraan ini, "imbuhnya.


Kegiatan penilaian kinerja ini dilakukan oleh Tim Penilai Dari BAPPEDA Provinsi dan Tim OPD lainnya Provinsi Sulawesi Tenggara yang dipimpin oleh Ir. H. La Ode Alwi dalam upaya pembinaan dan pengawasan kinerja kabupaten dalam meningkatkan keterpaduan intervensi gizi dalam rangka percepatan penurunan stunting yang merupakan salah satu prioritas nasional.

Rakor dan Penilaian Kinerja ini juga dihadiri oleh 15 Organisasi Perangkat Daerah ditambah dengan unsur NGO, TPP P3MD, Kepala Desa/Lurah lokus stunting.


H. La Ode Husnan, M. Si, memberikan arahan kepada Tenaga Ahli P3MD Wakatobi di sela-sela kegiatater Rakor dan Penilaian Kinerja terkait Peran Dinas P3APMD Wakatobi dan Tenaga Pendamping Profesional  dalam Pencegahan Stunting Di Desa


Untuk Tenaga Pendamping Profesional dihadiri oleh 4 Tenaga Ahli Kabupaten Wakatobi ( Andi Liburang –TA ID, Muhnsir – TA PP, Rusman – TA PED dan Jumiadin – TA TTG), ketika dimintai masukan atau saran terkait kegiatan pencegahan stunting di desa para Tenaga Ahli ini masing-masing memberikan komentar dan masukan kepada Tim Kabupaten dan Tim Penilai Kinerja bahwa sebelum Kabupaten Wakatobi ditetapkan sebagai lokus stunting pemerintah desa sudah memprogramkan kegiatan-kegiatan yang sangat berhubungan dengan upaya pencegahan stunting di desa, misalnya di desa telah membangun tempat posyandu, gedung PAUD, Fasilitas Air Bersih, Pemberian Makanan Tambahan, Mengangkat dan Memberikan Honor Kader Kesehatan, Petugas Kebersihan Desa, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan memfasilitasi semua proses kegiatan di desa mulai proses perencanaan sampai pada pelaksanaan kegiatan.

Adapun lokus stunting di Kabupaten Wakatobi adalah sebanyak 18 desa/kelurahan yang terdiri dari 15 desa dan 3 kelurahan, 18 desa/kelurahan ini menjadi prioritas pencegahan stunting dan ditetapkan berdasarkan hasil aksi satu yaitu analisis situasi.

 

Penulis : Jumiadin (TA - TTG)

 

 

WISATA

Gus Imin Cinta Kami, Anak Millineal Kota Kendari

  Komunitas Millenial Kota Kendari Deklarasi Dukung Gus Muhaimin  Kendari – WakatobiChannel - Sebanyak 35 anggota group para anak muda yang...