Kantor Desa Sandi Kecamatan Kaledupa Selatan Wakatobi |
Salah satu desa yang memiliki
potensi sumber daya alam yang mendukung untuk kegiatan budidaya perairan adalah
Desa Sandi Kecamatan Kaledupa Selatan, bukan berarti desa pesisir lainnya tidak
mendukung akan tetapi di Desa Sandi sudah ada budidaya ikan yang sementara
dikelola oleh kelompok nelayan Sandi Jaya.
Kepala Desa Sandi Pusnafir menjelaskan, “ Kegiatan perikanan budidaya ini didanai melalui APBDes 2019 atas usul empat kelompok nelayan yang ada dengan jumlah awalnya sebanyak 40 orang anggota kelompok. Dengan kegiatan utamanya adalah melakukan pembesaran ikan dengan menggunakan Teknik Budidaya Keramba Jaring Tancap (KJT) untuk Ikan Putih (Simba) dan Teknik Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) untuk Ikan Kerapu hybrid, jelas Kades yang sebelumnya merantau di Malaysia ini.
Kepala Desa Sandi, Tenaga Ahli dan Pendamping Desa |
Pusnafir
menambahkan, "untuk keramba jaring tancap diisi ikan sebanyak 9000 ekor ikan
putih sedangkan keramba jaring apung diisi ikan kerapu hybrid 2000 ekor yang
didatangkan dari Bali, karena untuk di Sulawesi Tenggara belum ada Balai Benih
yang menyediakan bibit ikan dimaksudkan. Awalnya kegiatan budidaya ini dikelola
oleh kelompok nelayan dengan jumlah 40 orang dan sampai masa panen ini yang
masih bertahan tinggal 30 orang dan mereka melakukan system shift untuk menjaga
keramba, tiap shift penjagaan 5 orang per hari. Panen perdana ikan putih sudah
dilakukan untuk di satu petak dari tiga petak yang ada dengan jumlah 2500 ekor,
sedangkan untuk ikan kerapu belum dipanen karena belum ada pembeli padahal
sudah saatnya panen karena sudah 6 bulan pemeliharaan, bisa jadi karena Covid19
ini, ” tambahnya.
Ikan Putih Hasil KJT |
Kami berharap kegiatan budidaya ini kedepan akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga akan lebih professional dan diharapkan akan menjadi salah satu unit usahanya dan dapat memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Desa (PADes) Desa Sandi ini, termasuk kegiatan –kegiatan lainnya seperti Air Bersih, Pertanian, Rumput Laut dll. Dan saya akan berani memanggil investor (mantan Bosku di Malaysia) jika sudah ada pengembangannya misalnya 10 petak atau lebih, “pungkasnya.
Sementara itu
Pendamping Desa Kecamatan Kaledupa Selatan Rasdir, SE ditempat yang sama mengatakan, “ sebenarnya ada banyak potensi desa ini yang jika
dikelola dengan baik akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan
desa, misalnya Desa Sandi ini memiliki Hutan Mangrove yang luas jika ini
dikelola juga maka akan ikut berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga
kami sebagai pendamping nanti akan
koordinasikan dengan pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk
melakukan musyawarah desa terkait regenerasi pengurus BUMDes yang ada agar
Badan Usaha ini dapat mengelola semua aset desa yang ada ini dengan baik, “ujarnya.
Rasdir juga menambahkan, “ Kelompok Nelayan Sandi Jaya sudah memberikan contoh nyata kegiatan budidaya perikanan dengan melakukan pembesaran ikan, sehingga harapan kami bahwa akan muncul lagi kelompok-kelompok lainnya untuk pengembangan kegiatan ini kedepan, tinggal sistemnya apakah akan murni dikelola oleh BUMDes dalam hal ini menjadi unit usaha BUMDes atau kelompok nelayan ini yang akan bermitra dengan BUMDes, “jelasnya.