Wakatobi – WakatobiChannel - Percepatan penurunan stunting yang merupakan
salah satu Prioritas Nasional membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan
intervensi gizi pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas (Rumah Tangga 1000
HPK). Untuk mencapai keterpaduan/integrasi tersebut, Pemerintah Kabupaten
Wakatobi akan melaksanakan 8 (delapan) aksi konvergensi/integrasi
pada tahun 2021 ini guna menyelaraskan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pemantauan, dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi
gizi dalam pencegahan dan penurunan stunting yang terbagi menjadi 8 Aksi
Integrasi/Konvergensi yaitu :
- Aksi
1 “Analisa Situasi
- Aksi
2 “Rencana Kegiatan
- Aksi
3 “Rembuk Stunting
- Aksi
4 “Perbup/Perwali tentang Peran Desa
- Aksi
5 “Pembinaan KPM
- Aksi
6 “Sistem Manajemen Data
- Aksi
7 “Pengukuran dan Publikasi Stunting
- Aksi
8 “ Reviu Kinerja Tahunan
Mengawali tahun 2021 ini, Bappeda Wakatobi selaku koordinator
pelaksanaan Program Penurunan Stunting di
Kabupaten Wakatobi, melaksanakan Pertemuan Aksi 1 “Analisa Situasi” yang dilakukan untuk
memahami permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif dan
hasil dari Analisa Situasi inilah yang nantinya menjadi dasar perumusan
rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan integrasi
intervensi gizi bagi rumah tangga 1000 HPK.
Pertemuan ini dibuka oleh Sekda Kabupaten Wakatobi Drs.La
Jumadin, M.Si dan dihadiri oleh 20 Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) terkait antara
lain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, DP3APMD, Dinas Sosial,
Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas
PU dan Tata Ruang, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Disamping itu,
kegiatan ini juga dihadiri Tenaga Ahli
Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) P3MD Kab. Wakatobi dan Pendamping PKH
Dalam sambutannya Sekda Kabupaten Wakatobi Drs. La Jumadin, M.Si menyampaikan arahan agar seluruh OPD terkait dalam
pelaksanaannya dapat saling bersinergi dan berupaya semaksimal mungkin
untuk melaksanakan program/kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah
stunting di Kabupaten Wakatobi.
Berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018 sebanyak 26,30 % balita di
Kabupaten Wakatobi mengalami stunting. Dengan kondisi tersebut maka semua pihak
yang terlibat dalam intervensi penurunan stunting ini harus melaksanakan tugas
dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, “tegas
Sekda Wakatobi.
Rosmina, SKM,M.Kes - Kabid Kesmas
Sementara itu Rosmina, SKM., M.Kes mengatakan, “percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi spesifik, intervensi sensitive dan dukungan teknis yang dilaksanakan secara holistic, integrative, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi diantara OPD yang ada di Kabupaten Wakatobi. Pertemuan yang dilaksanakan hari ini adalah pertemuan gelar data, dimana dari pertemuan ini akan menghasilkan desa lokus stunting tahun 2021 dan bertujuan untuk menentukan program kegiatan yang diprioritaskan alokasinya untuk meningkatkan akses rumah tangga 1000HPK terhadap intervensi gizi spesifik maupun sensitive, “jelas Kabid Kesmas Dinkes Wakatobi ini.
Reportase : Syaharudin Samiun
(TA PSD Wakatobi)
Editor : Jumie