Menulislah agar Kau tetap ada dalam Masyarakat dan Sejarah

WakatobiChannel, Jendela Informasi Seputar Kabupaten Wakatobi dan Segitiga Karang Dunia

Senin, 30 November 2020

Menteri Desa PDTT Tegaskan Dana Desa Untuk Pertumbuhan Ekonomi Dan Peningkatan SDM

 



SUMENEP - WakatobiChannel - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri menjelaskan perihal prioritas penggunaan dana desa.

Menurut Gus Menteri, pada prinsipnya Kepala Desa dapat menggunakan dana desa untuk apa saja selama tidak bertentangan dengan  undang-undang yang berlaku.

"Dana Desa bisa digunakan apa saja kecuali yang dilarang," terang Gus Menteri saat acara Konsultasi Publik Rancangan PP tentang Bumdes dan Sosialisasi Permendes PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang Prioritas Pengunaan DD Tahun 2021 di Pendopo Kabupaten Sumenep, Sabtu (28/11/2020).

Lebih lanjut, Gus Menteri menerangkan, setidaknya ada prinsip yang perlu diperhatikan oleh Kepala Desa dalam menggunakan dana desa yaitu digunakan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan SDM, Kemendes telah merumuskan SDGs Desa yang akan menjadi acuan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Gus Menteri, dengan konsep SDGs Desa yang terdapat 18 poin tersebut, cita-cita Presiden Joko Widodo tentang dana desa agar dirasakan oleh seluruh warga desa akan segera terwujud.

"Dana Desa hendaknya dirasakan kehadirannya oleh seluruh warga masyarakat desa, utamanya warga miskin di desa," pungkasnya.

Foto: Didi/Humas Kemendes PDTT

Teks: Badriy/Humas Kemendes PDTT

Gus Menteri : Perguruan Tinggi Memiliki Peran Dalam Pembangunan Sektor Pertanian Di Desa

 



Jakarta - WakatobiChannel - Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pembangunan desa yang salah satunya pada sektor pertanian yang ada di desa.

Hal itu disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat menjadi keynote speaker dalam Lokakarya Nasional 2020 yang digelar Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) secara virtual dari Kantor Kemendes PDTT pada Senin (30/11).

Menurut Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri ini, bahwa perguruan tinggi untuk desa (Pertides) yang telah dibentuk beberapa tahun lalu telah berperan dalam pembangunan di desa karena dalam pembentukannya tersebut dilatarbelakangi agar perguruan tinggi tidak lepas terlalu jauh dari berbagai permasalahan yang ada didesa.

"Pertides inilah yang kemudian memanyungi kita untuk melakukan berbagai hal apa saja yang bisa dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi fokus masing-masing perguruan tinggi dalam pendampingan untuk mengatasi permasalahan yang ada didesa," katanya.

Salah satu permasalahan yang ada didesa yakni terkait dengan sektor pertanian. menurutnya, sektor pertanian penting karena dari 74.953 desa yang tersebar diseluruh Indonesia terdapat 70 persen wilayahnya ada disektor pertanian.

"Tentu ini juga akan sangat membutuhkan pendampingan karena berbagai upaya dalam keberlanjutan produktifitas yang berkelanjutan masih dalam permasalahan," katanya.

Gus Menteri menilai bahwa dalam permasalahan produktifitas berkelanjutan dikarenakan banyaknya pendampingan yang sifatnya sesaat atau tidak berkelanjutan sehingga produktivitasnya turut mengalami penurunan.

"Awalnya saat dilakukan pendampingan produktifitasnya bagus. tapi, setelah ditinggal menjadi menurun. Inilah yang kemudian kita selalu meminta agar segala bentuk kerjasama harus ada pendampingan pasca dicapainya produk. Jadi, jangan kemudian dicapainya produk sudah tidak ada sentuhan lagi," katanya.

Waktu yang dibutuhkan dalam pendampingan, Tambah Gus Menteri, dibutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun agar menjadi sebuah kultur atau budaya bagi masyarakat desa yang bekerja atau berusaha pada sektor pertanian.

"Kalau sudah menjadi kultur atau budaya, baru ditinggal. Sebelum menjadi budaya kalau kemudian ditinggal itu akaƱ kembali ke asalnya karena tidak mendampingi lagi.  sudah tidak ada lagi yang mengawasi, mengingatkan dan memotivasi. Ini sebenarnya harus dimotivasi terus menerus," katanya.

Oleh karena itu, tambah Gus menteri, untuk mengatasi dalam permasalahan pasca produktifitas dalam bidang pertanian dibutuhkan pendampingan dalam kurun waktu tertentu.

"Nah dibidang pertanian ini memang kita sangat membutuhkan pendampingan berkelanjutan. termasuk didalamnya ada penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). TTG itu sama, awal-awal semangat, lama-lama kalau tidak ada pendampiangan akan kembali lagi ke tradisional. Nah ini juga yang perlu kita perhatikan. Jadi, pada prinsipnya kita memang sangat butuh pendampingan secara berkelanjutan," katanya.

Foto: Angga/Humas Kemendes PDTT

Teks: Rusli/Humas Kemendes PDTT

Kamis, 26 November 2020

Kepala Dinas PMD Sultra H. Tasman Taewa Menyalurkan BLT DD Di Desa Liya Bahari Indah Wakatobi



Kepala Dinas PMD Sultra Drs. H. Tasman Taewa, M.Si di Dampingi
Penjabat Kepala Desa Liya Bahari Indah Wahidin dan Sekcam Wangi Wangi SelatanHariyanto, S.Sos Menyalurkan BLT DD Kepada KPM Periode Oktober November 2020



WANGIWANGI, WakatobiChannel  -  Ada yang istimewa dari penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa  (BLT DD) di Desa Liya Bahari Indah Kecamatan Wangi Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi kemarin (25/11/2020), betapa tidak istimewanya jika selama ini Pemerintah Desa Liya Bahari Indah dalam menyalurkan  BLT DD selalu didampingi atau bersama pemerintah kecamatan, namun hari ini (25/11/2020) penyaluran BLT DD Periode Oktober-November turut dihadiri dan disalurkan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulawesi Tenggara dan rombongan yang secara kebetulan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi.

 

Wahidin, Pj Kades Liya Bahari

Penjabat Kepala Desa Liya Bahari Indah Wahidin dalam sambutannya mengatakan, “ Pemerintah Desa Liya Bahari Indah bersyukur hari ini Kepala Dinas PMD Sultra Bapak Drs. H. Tasman Taewa, M.Si dan rombongan berkunjung ke desa kami semoga kunjungannya ini membawa berkah bagi masyarakat dan desa kami. Beliau juga menyampaikan kepada Kepala Dinas PMD Provinsi dan Dinas Pemberdayaan Wakatobi bahwa Alhamdulillah Desa Liya Bahari Indah setelah ada Perintah dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa PDTT tentang  BLT DD  dilanjutkan sampai bulan Desember maka Pemerintah Desa Liya Bahari memastikan bahwa Dana Desa kami masih cukup untuk  menyalurkan BLT DD sampai dengan Desember 2020 kepada 43 Keluarga Penerima Manfaat “kata Kades yang juga salah satu Penanggungjawab Kebersihan di RSUD Wakatobi ini.

Beliau juga menyampaikan kepada Kadis PMD dan rombongan bahwa masyarakat Desa Liya Bahari Indah ini mata pencaharian penduduknya adalah lebih banyak  bertani  di laut dalam hal ini rumput laut dan juga bertani di darat. Dapat kita lihat secara langsung aktifitas masyarakat kami di sekitar wilayah kantor desa ini. Saat ini harga rumput laut turun dari biasanya, hal ini disebabkan karena adanya pandemic Covid19 ini, “imbuhnya.


Kadis PMD Sultra Drs. H. Tasman Taewa, M.Si Mensosialisasikan Permendes 13 Tahun 2020 Didampingi Kabid Pemdes La Sarimu, S.Sos, MM, Sekcam Wangi Wangi Selatan Hariyanto, S.Sos dan Pj Kepala Desa Liya Bahari Indah Wahidin Di Kantor Desa Liya Bahari Indah


Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Provinsi Sulawesi  Tenggara Drs. H. Tasman Taewa, M. Si dalam sambutannya mengatakan, “ ada Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi  Nomor 14 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 dan juga PMK 50 yang kemudian dirubah dengan PMK Nomor 156 tahun 2020 yang semua merupakan penegasan bahwa BLT DD harus diprioritaskan dan  periode Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sampai dengan Bulan  Desember dengan besaran Rp 300.000,- per bulan, “katanya.

Drs. H Tasman Taewa, M. Si juga menyampaikan kepada Pemerintah Daerah dalm hal ini Dinas Pemberdayaan Wakatobi, Pemerintah Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Pemerintah Desa Liya Bahari Indah bahwa sudah ada Permendesa 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 yang harus diperhatikan oleh desa dalam menyusun rencana kegiatannya pada tahun 2012 dengan mengedepankan upaya pemulihan ekonomi masyarakat desa.


Kepala Bidang Pemdes Wakatobi La Sarimu, S.Sos. MM bersama Satker P3MD Sultra
Muh. Sofyan, S.Kom dan Team Leader KPW VI Sultra La Ode Syahruddin Kaeba, ST


Kunjungan Kepala Dinas PMD Sultra didampingi oleh Satker P3MD dan Team Leader KPW VI Sultra ke Desa Liya Bahari Indah ini dalam rangka untuk memonitoring langsung penyaluran BLT DD periode Bulan Oktober dan November 2020 yang turut serta dihadiri oleh Kepala Bidang Pemdes, Sekcam Wangi Wangi Selatan dan Pemerintah Desa Liya Bahari Indah bersama Tenaga Pendamping Profesional Wakatobi.  (Jumie)


Kepala Dinas PMD Sultra Melakukan Supervisi Dan Monev P3MD Di Kabupaten Wakatobi

 

Kepala Dinas PMD Sultra Drs. H. Tasman Taewa, M. Si dan Rombongan
Tiba Di Bandara Matahora Wakatobi ( 25/11/2020)


WangiWangi, WakatobiChannel  -  Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi. Drs. H. Tasman Taewa, M.Si  dan rombongan yang terdiri dari Satker Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Sultra dan  Team Leader  Konsultan Pendamping Wilayah VI Sultra ( La Ode Syahruddin Kaeba, ST) tiba di Bandara Matahora Wakatobi sekitar pukul 11.30 Wita dan disambut oleh Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi secara sederhana.

Dalam lawatannya di Kabupaten Wakatobi Kepala Dinas PMD Provinsi Sulawesi Tenggara Drs. H. Tasman Taewa, M.Si yang didampingi Muhammad Sofyan, S.Kom dan La Ode Syahruddin Kaeba, ST dalam rangka Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Dana Desa dan Pelaksanaan Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) sekaligus melakukan Rapat Koordinasi bersama semua Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP P3MD) Kabupaten Wakatobi.

Drs. H. Tasman Taewa, M. Si

Drs. H. Tasman Taewa, M.Si mengatakan, “ kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi ini dalam rangka melakukan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Dana Desa serta pelaksanaan Program P3MD di Kabupaten Wakatobi tahun 2020, sehingga kami dan rombongan yang terdiri dari Satker P3MD Sultra dan KPW VI Sultra akan melakukan Rapat Koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi serta akan mengikuti penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di beberapa desa yang ada di Kabupaten Wakatobi yang secara kebetulan akan disalurkan untuk periode Oktober - November 2020 sekaligus mensosialisasikan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2021, “ungkapnya.


Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wakatobi, H. La Ode Husnan, S. Pd., M.Si  menjelaskan, “ sesuai surat yang kami terima Kepala Dinas PMD Provinsi Sultra dan rombongan akan melakukan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Dana Desa dan Pelaksanaan Program P3MD di Kabupaten Wakatobi Tahun 2020 pada tanggal 25 – 27 November 2020 diantara kegiatannya adalah akan melakukan Rapat Koordinasi dengan dinas dan Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi termasuk didalamnya adalah memastikan pencairan dan penyaluran Dana Desa Tahap III (20%) TA 2020 serta Sosialisasi Permendes PDTT yang terbaru yaitu Permendes Nomor 13 Tahun 2020 agar dipahami oleh semua desa dan pendamping, “jelasnya.

H. La Ode Husnan, S.Pd., M. Si

Bapak H. La Ode Husnan, M. Si juga menambahkan, di Kabupaten Wakatobi sampai saat ini masih ada beberapa desa yang belum cair Dana Desa Tahap III serta belum melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa periode Oktober – Desember 2020, dan dalam kunjungan Kepala Dinas PMD Provinsi dan rombongan ini akan memonitoring langsung penyaluran BLT DD di Desa Liya Bahari Indah dan Desa Numana Kecamatan Wangi-Wangi Selatan yang secara kebetulan akan melakukan penyaluran BLT DD kepada Keluarga Penerima Manfaat, “imbuhnya. (Jumie)


Selasa, 24 November 2020

Gus Menteri Akan Revitalisasi Kawasan Transmigrasi

 




Bangka Selatan – WakatobiChannel - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar akan melakukan revitalisasi terhadap kawasan transmigrasi.

Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini akan fokus untuk merevitalisasi kawasan transmigrasi daripada membuka kawasan transmigrasi yang baru.

“Hari ini sampai 4 atau 5 tahun ke depan saya ingin fokus melakukan revitalisasi terhadap kawasan transmigrasi yang sudah ada,” ujarnya.

Hal itu ia lakukan sebagai wujud rasa terima kasih pemerintah pusat kepada keluarga besar  transmigrasi yang sudah bertahun-tahun bertahan bahkan kemudian bisa menjadikan daerahnya menjadi produktif.

Dalam kunjungannya ke desa Panca Tunggal, Kabupaten Bangka Selatan yang merupakan kawasan transmigrasi itu, Gus Menteri mengaku bangga dan bahagia bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan warga transmigran.

“Saya tentu merasa sangat bahagia sekali  bisa hadir di sini dan yang pasti salah satu hal yang paling luar biasa adalah bisa bertemu dengan warga desa, warga transmigrasi. Alhamdulillah, semoga yang bertahan diberi barokah oleh Allah SWT,” ucapnya.

Menurut Gus Menteri, orang yang bisa bertahan di kawasan transmigrasi adalah bagian dari pahlawan-pahlawan yang menjadi kebanggaan Indonesia.

“Kenapa saya menyatakan sebagai pahlawan? Karena memang siapa pun mengakui, bahwa menjalani kehidupan baru di daerah transmigrasi itu merupakan sesuatu yang sulit,” ungkao Gus Menteri.

Selain fokus untuk revitalisasi, Gus Menteri juga telah menyiapkan beberapa daerah transmigrasi sebagai food estate atau daerah yang ditetapkan sebagai lumbung pangan baru di Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan.

“Misalnya di Kalimantan Tengah, kemudian di Sumatera Selatan, Kepulauan Riau ini juga terus kita upayakan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan sehingga tidak perlu lagi impor apa pun. Karena pada hakikatnya, negara kita ini sangat makmur, potensi alamnya luar biasa, tinggal kita kelola sedemikian rupa dan dimaksimalkan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kita sendiri. Itulah yang kita sebut dengan kemandirian pangan,” jelasnya.

Sebagai informasi, Gus Menteri melakukan kunjungan kerja ke desa Panca Tunggal didamping istri, Umi Lilik Nasriyah kemudian Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah, dan Kepala Pusat Data dan informasi (Pusdatin) Kemendes PDTT, Ivanovich Augusta, Sabtu (21/11/2020).

Dalam kunjungannya itu, Gus Menteri juga menandatangani prasasti peresmian embung tirtayasa wisata dan taman wisata desa Panca Tunggal. Gus Menteri juga melepas pengiriman perdana beras merah ampai sebanyak 2 ton yang di produksi RMP Batu Betumpang yang bertujuan ke Jakarta.

Foto: Mugi/Humas Kemendes PDTT

Teks: Rifqi/Humas Kemendes PDTT

WAMENDES PDTT Meninjau Bantuan Kemendesa Di Pulau Kapota Wakatobi

 



WAKATOBI - WakatobiChannel - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi meninjau sejumlah bantuan pengembangan kawasan perdesaan di Pulau Kapota, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/11).

Fasilitas dan ragam infrastruktur kawasan perdesaan yang ditinjau tersebut merupakan bantuan yang diberikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) beberapa tahun ini.

Setibanya di Pulau Kapota, Budi Arie disambut dengan tarian-tarian khas Pulau Kapota. Setelah itu, ia langsung mengelilingi kawasan perdesaan Pulau Kapota menggunakan sepeda motor untuk meninjau satu per satu bantuan yang telah diberikan Kemendes PDTT.

Beberapa bantuan yang ditinjau seperti halnya jalan antar desa, pasar kawasan, sarana prasarana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama, gerai kerajinan dan alat tenun bukan mesin, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, dan sarana air bersih.

Saat meninjau pasar kawasan, Budi Arie juga menyempatkan diri untuk berbelanja beberapa hasil pertanian warga setempat. Ia juga menikmati makan siang di area Pasar Kawasan Perdesaan Kapota Raya di Pulau Kapota.

Ia berharap, berbagai fasilitas dan infrastruktur yang diberikan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Pulau Kapota. Ia juga berpesan agar masyarakat setempat merawat dan menggunakan seluruh bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Kita harap pasar kawasan ini dan juga berbagai aktivitas dan bantuan sebelumnya, juga kerajinan tangan oleh ibu-ibu di kawasan Pulau Kapota bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warga indonesia," ujarnya.

Untuk diketahui, Budi Arie melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi sejak kemarin (20/11). Dalam kunjungan kerjanya ini, Budie Arie melakukan peninjauan terhadap pembangunan beberapa desa di Kabupaten Wakatobi.

Foto: Wening/Humas Kemendes PDTT

Teks: Novri/Humas Kemendes PDTT

Wamen Desa PDTT BUDI ARIE SETIADI Menyelam Di Wakatobi

 



WAKATOBI - WakatobiChannel - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi menyelam di Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/11). Budi Arie menyelam dipandu instruktur dari dive center yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama Kanturu.

BUMDes Bersama Kanturu dikelola oleh empat desa di Kecamatan Wangi-Wangi yakni Desa Waha, Desa Koroe Onowa, Desa Wapiapia, dan Desa Sombu.

Sebelum menyelam, Budi Arie yang didampingi Direktur Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesan (PSDAKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrsi (Kemendes PDTT), Mulyadin Malik tersebut berdialog dengan sejumlah kepala desa dan warga setempat. Menurutnya, Wakatobi memiliki potensi wisata yang luar biasa.

Dalam dialognya, Budi Arie meminta pengurus BUMDes dan warga untuk menyusun sejarah desa-desa setempat dan mendokumentasikannya. Sebab menurutnya, sejarah menjadi daya tarik tersendiri untuk memikat para wisatawan.

"Yang diperlukan dari desa wisata itu sejarah. Bahasa inggrisnya storry telling. Ini ceritanya apa, jadi ada cerita di balik sesuatu. Dari cerita itulah munculnya memori bagi wisatawan," ujarnya.

Budi Arie juga menyarankan BUMDes Bersama Kanturu untuk memperkaya ketersediaan kuliner dan souvenir khas daerah di area kawasan wisata.

Menurutnya, kuliner dan souvenir khas daerah merupakan turunan destinasi wisata yang tidak boleh dilupakan.

"Wisata itu turunannya dua, yaitu kuliner dan souvenir khas daerah yang tidak ditemukan di daerah-daerah lain," terangnya.

Budi Arie berharap, Wakatobi dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Terkait hal tersebut, ia mengingatkan bahwa pengembangan wisata di Wakatobi juga harus diimbangi dengan digitalisasi desa-desa.

"Kekuatan desa wisata harus diimbangi dengan digitalisasi. Desa wisata itu temannya ya digitalisasi," ujarnya.

Untuk diketahui, dive center yang dikelola oleh BUMDes Bersama Kanturu sendiri merupakan bantuan dari Kemendes PDTT. Selain dive center Kemendes PDTT juga memberikan bantuan berupa restoran panggung di kawasan dive center tersebut.

Foto: Wening/Humas Kemendes PDTT

Teks: Novri/Humas Kemendes PDTT

Minggu, 22 November 2020

Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi Meninjau 2 Kawasan Perdesaan Di Kabupaten Wakatobi

 

Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi bersama Pjs Bupati Wakatobi H. Aslaman Sadik Meninjau Pasar Kawasan Perdesaan Di Pulau Kapota Kec Wangi Wangi Selatan Wakatobi


 

WANGIWANGI, WakatobiChannel  - Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi mengunjungi Pulau Kapota  Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi Wangi Kabupaten Wakatobi (21/11/2020). Pulau Kapota adalah salah satu Kawasan Perdesaan, di Pulau Kapota yang terdiri dari 5 desa itu  sudah terbentuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) Benteng Wisata Kambode. Selain itu di Pulau Kapota sebagai salah satu pengembangan kawasan perdesaan juga ada bantuan infrastruktur berupa pasar kawasan, jalan antar desa, sarana prasarana BUMDes Bersama, Gerai Kerajinan, Alat tenun Bukan Mesin (ATBM), Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Sarana Air Bersih.


Bapak Budi Arie Setiadi meninjau Alat Tenun Bukan Mesin  (ATBM) Di Gerai Kerajinan


Dalam kunjungannya di Pulau Kapota Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi didampingi istri Zara Murzandina bersama Mulyadin Malik, Direktur PSDA, Dirjen PKP untuk pengembangan kawasan perdesaan meninjau langsung fasilitas infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi melalui program pengembangan kawasan perdesaan (PKP). Budi Arie Setiadi nampak puas dengan pelaksanaan infrastruktur penunjang kebutuhan masyarakat yang ada di kawasan Pulau Kapota, beliau juga kelihatan menikmati suasana pasar kawasan dengan bercengkerama dengan para pedagang yang ada di pasar kawasan itu.

Setelah meninjau semua bantuan di Kawasan Pulau Kapota, Wamen Desa PDTT bersama rombongan menuju Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi Wangi untuk meninjau bantuan Kemendesa PDTT juga berupa Bangunan Infrastruktur Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma ) Kanturu dan saran prasarana penunjang lainnya.

Budi Arie Setiadi Bersama Isteri Menikmati Keindahan Bawah Laut
Di Salah Spot Diving Wilayah Kawasan Perdesaan Kecamatan Wangi Wangi 


Bumdesma Kanturu adalah salah satu Bumdesma yang ada di Kawasan perdesaan Waelumu Raya yang menjadi sasaran kunjungan Bapak Budi Arie Setiadi, selain bangunan gedung Bumdesma di kawasan ini juga ada bantuan peralatan selam sebanyak 10 unit yang dikelola oleh BUMDESMA Kanturu. Setelah meninjau dan melakukan diskusi dengan pengurus Bumdesma serta para kepala desa di wilayah kawasan tersebut Wamendes Budi Arie Setiadi bersama istri melakukan penyelaman di spot yang ada disekitar kawasan yang dipandu oleh guide dari Bumdesma Kanturu.

Andi Liburang bersama Budi Arie Setiadi

Andi Liburang, ST Koordinator Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Wakatobi yang mengikuti kunjungan Wamen Desa PDTT Budi Arie Setiadi di 2 kawasan perdesaan yang ada mengatakan, “dalam peresmian semua fasilitas infrastruktur dan sarana prasarana yang ada di Kawasan Pulau Kapota,  Wamen Desa PDTT cukup puas terutama dalam pelaksanaan infrastruktur penunjang kebutuhan masyarakat kawasan perdesaan dan juga beliau menekankan pada pemanfaatannya  serta pemeliharaan Infrastruktur yang sudah  dibangun, “katanya.

Sementara itu untuk Bumdesma Kanturu yang ada di kawasan perdesaan wilayah Waelumu Raya Wamen Desa PDTT, Bapak Budi Arie Setiadi  menekankan pada manajemen pemanfaatan dan promosi Bumdesmanya serta pemenuhan kebutuhan peningkatan infrastruktur Bumdesma baik dari Kapal snorkling dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas pengurus Bumdesmanya agar dapat dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi pengembangan kawasan perdesaan yang ada, “pungkasnya.

 

Dalam kunjungan ke wilayah kawasan perdesaan Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi dan rombongan selalu didampingi atau ikut bersama Pjs Bupati Wakatobi, Drs. H. Aslaman Sadik, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat  Desa H. La Ode Husnan, M. Si, Pendamping Kawasan Perdesaan dan Tenaga Pendamping Profesional P3MD Kabupaten Wakatobi.


Reportase    :   Andi Liburang ( TA - ID)
Editor           :  Jumie

Sabtu, 21 November 2020

BUDI ARIE SETIADI , Tidak Ada Desa Sangat Tertinggal Di Wakatobi

 



WAKATOBI - WakatobiChannel - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi mengatakan, pembangunan desa-desa dalam lima tahun terakhir telah berhasil mengentaskan desa sangat tertinggal di Kabupaten Wakatobi.

Selain itu, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Wakatobi juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Setidaknya desa sangat tertinggal sudah tidak ada. Desa tertinggal memang masih ada, tapi dalam tempo sesingkat-singkatnya kita upayakan agar bagaimana desa tertinggal tidak ada lagi," ujarnya pada Sarasehan Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (20/11/2020).

Adapun capaian pembangunan desa merujuk pada data Pemerintah Kabupaten Wakatobi, diantaranya, pengentasan desa sangat tertinggal yang pada tahun 2018 sebanyak 6 desa menjadi nol pada tahun 2020; pengentasan desa tertinggal yang pada tahun 2018 sebanyak 52 desa menjadi 9 desa pada tahun 2020.

Selanjutnya, peningkatan desa berkembang pada tahun 2018 sebanyak 16 desa menjadi 60 desa pada tahun 2020; dan peningkatan desa maju yang pada tahun 2018 berjumlah nol menjadi 6 desa pada tahun 2020.



Menurut Budi Arie, Kabupaten Wakatobi memiliki potensi yang sangat luar biasa. Ia menegaskan bahwa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan terus mendorong pengembangan wisata maritim di Wakatobi.

"Kita dukung wisata maritim di Wakatobi khususnya diving, sebagai potensi utama Wakatobi untuk terus berkembang," tegasnya.

Di samping itu, ia mengingatkan bahwa pembangunan wisata maritim di Wakatobi juga harus dibarengi dengan peningkatan digitalisasi di desa-desa. Menurutnya, digitalisasi menjadi sebuah keharusan untuk memastikan desa-desa memiliki daya saing.

"Kalau mau menjadi Kabupaten Maritim, mampu bersaing, digitalisasi harus dan wajib direalisasikan di Wakatobi. Ke depan tidak bisa lagi mengelak dengan digitalisasi. Desa harus siap," ujarnya.

Dalam kunjungannya tersebut, Budi Arie juga menyerahkan bantuan berbagai sarana pendukung pengembangan ekonomi kawasan perdesaan di Kabupaten Wakatobi. Beberapa bantuan tersebut di antaranya: bantuan pembangunan air bersih (UF PUMP dan RO); kapal tangkap ikan 10 GT; pembangunan dive center dan restoran panggung.

Selanjutnya, bantuan pembangunan gerai kerajinan dan alat tenun bukan mesin; pembangunan pasar kawasan; pengembangan sarana prasarana BUMDes Bersama dan UBK; jalan antar desa dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya.

Di sisi lain, Plt. Bupati Wakatobi Aslaman Sadiq mengatakan, pembangunan desa-desa di Wakatobi juga tidak lepas dari kontribusi dana desa. Menurutnya, anggaran dana desa di Kabupaten Wakatobi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pada tahun 2015 dana desa Kabupaten Wakatobi sebesar Rp31.225.856.000, meningkat menjadi Rp66.967.198.000 pada tahun 2020.

"Dana desa yang diperoleh Wakatobi dalam kurun waktu lima tahun meningkat sebesar 57 persen," ujarnya.

Foto: Wening/Humas Kemendes PDTT
Teks: Novri/Humas Kemendes PDTT

TPP Wakatobi Menyambut Wamen Desa PDTT, Budi Arie Setiadi Di Bandara Matahora

 

Wamen Desa PDTT, Budi Arie Setiadi Dijemput Tenaga Pendamping Profesional
P3MD (TPP) Wakatobi Di Bandara Matahora Wakatobi ( 20/11/2020)
 


WANGIWANGI, WakatobiChannel  - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi  Bapak Budi Arie Setiadi mengunjungi Wakatobi.  Pesawat yang ditumpangi Wamen dan rombongan mendarat sekitar pukul 11.35 WITA di Bandara Udara Matahora Wakatobi,  Wamendes PDTT dan rombongan Kemendes ini langsung disambut oleh Pjs Bupati Wakatobi Drs. H. Aslaman Sadik bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Wakatobi yang diawali dengan tarian daerah khas Wakatobi.

Setelah dilakukan penyambutan di Bandara Udara Matahora secara resmi oleh Pemerintah Daerah, menariknya nampak didepan pintu kedatangan Bandara sejumlah Tenaga Pendamping Profesional Program Pemberdayaan Dan Pembangunan Masyarakat Desa (TPP P3MD) Kabupaten Wakatobi turut menyambut kehadiran orang nomor 2 di Kementerian Desa PDTT ini. Selain itu turut pula disambut oleh PROJO Sultra.

Selanjutnya Wakil Menteri Desa PDTT menuju Patuno Resort untuk melanjutkan agenda selanjutnya diantaranya mengikuti Sarasehan di Dasita Resort.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wakatobi H. La Ode Husnan, M.Si mengatakan, “ agenda hari ini adalah mengikuti Sarasehan di Dasita Resort, besok (Sabtu 21/11/2020) agendanya adalah mengunjungi Pulau Kapota untuk menyerahkan dan meresmikan bantuan-bantuan dari Kementerian Desa PDTT melalui Pengembangan Kawasan Perdesaaan diantaranya Pasar Lokal Pulau Kapota, PLTS Dan Gerai Kerajinan Desa yang ada di wilayah Kawasan Perdesaan Pulau Kapota. Selanjutnya Bapak Budi Arie Setiadi akan meresmikan Bangunan Gedung Badan Usaha Bersama Milik Desa Bersama (BUMDESMA) KANTURU yang ada di Kawasan Waha Raya tepatnya di Desa Koroe Onowa, “jelasnya.

La Ode Husnan, M.Si juga menambahkan, selain mengunjungi lokasi-lokasi dimana bantuan dari Kemendesa PDTT,  Wamen juga akan melakukan diving dibeberapa spot yang ada di Pulau Wangi-Wangi untuk menikmati keindahan alam bawah laut Wakatobi yang menurutnya sudah sangat terkenal bukan hanya di Indonesia tetapi juga ke mancanegara.

Dalam kunjungannya ke Wakatobi ini Wakil Menteri Desa PDTT Bapak Budi Arie Setiadi sehari sebelumnya sudah didahului oleh beberapa orang dari Kementerian Desa Bagian Protokol Kemendesa, Humas Kemendesa, Pengawal dan staf dari Kemendesa PDTT, “pungkasnya.

 

 

 

 

 


Wamen Desa PDTT, Budi Arie Setiadi Menjadi Narasumber Sarasehan Pengembangan Prukades Di Wakatobi

Wamen Desa PDTT, Budi Arie Setiadi Dalam Acara Sarasehan Pengembangan Prukades
Di Kabupaten Wakatobi (20/11/2020)

 


WANGIWANGI, WakatobiChannel   Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi  Bapak Budi Arie Setiadi mengikuti acara Sarasehan dengan tema  “Pengembangan Prukades Dalam Pembangunan Desa Dan Kawasan Perdesaan Kabupaten Wakatobi” yang dilaksanakan di Dasita Resort Wakatobi.  Acara Sarasehan ini dimulai pukul 14.30 Wita ini dibuka secara resmi oleh Pjs Bupati Wakatobi, Drs. H. Aslaman Sadik.

Dalam sambutannya Drs. H. Aslaman Sadik menyampaikan progress pembangunan desa yang ada di Wakatobi sejak digulirkannya Dana Desa pada tahun 2015, bahwa Dana Desa di Kabupaten Wakatobi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, begitu juga dengan perkembangan status desa yang ada.

Jika sebelum adanya Dana Desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat, di Kabupaten Wakatobi masih banyak desa dengan status sangat tertinggal  dan tertinggal, untuk desa berkembang saja baru beberapa desa. Tetapi dalam 2 tahun terakhir ini status desa di Kabupaten Wakatobi terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan yaitu dengan adanya 6 desa dengan status Desa Maju berdasarkan hasil penilaian Indeks Desa Membangun Tahun 2020.

Sementara itu Kepala Bappeda Wakatobi La Tarima, S.S.MM dalam paparan materinya disebutkan bahwa sampai sekarang ada 2 kawasan yang ada di Kabupaten Wakatobi yaitu Kawasan Waelumu Raya meliputi Desa Sombu, Desa Wapia Pia, Desa Waha dan Desa Koroe Onowa sedangkan Kawasan Pulau Kapota terdiri dari Desa Kapota, Kapota Utara, Kabita, Kabita Togo dan Desa Wisata Kolo. Kepala Bappeda juga meminta kepada Wakil Menteri Desa PDTT untuk pengembangan kawasan ini diperluas ke pulau lain yang ada di Wakatobi yaitu di Pulau Kaledupa, Tomia dan Binongko sehingga kedepan perkembangan desa dan kawasan perdesaan akan lebih baik lagi jika didukung oleh stimulun dari Kementerian Desa PDTT.  Beliau juga memaparkan konsep  dan strategi serta pencapaian dalam program pengembangan desa dan kawasan perdesaan.


Penyerahan Aset Kemendesa PDTT Kepada Pemerintah Daerah Wakatobi 


Di tempat yang sama Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bapak Budi Arie Setiadi memaparkan bahwa, "Wakatobi ini sudah sangat terkenal bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional, sehingga ini adalah menjadi modal utama bagi Pemerintah Daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata. Harapan kita kedepan dengan dukungan semua pihak di Kabupaten Wakatobi akan kita temukan banyak kuliner, tempat cinderamata dan lain-lain yang mencirikan sebagai daerah wisata. Kementerian Desa akan mendukung penuh untuk akselerasi kemajuan pembangunan Wakatobi. Dan ini harus ada keinginan, motivasi dan partisipasi wargaya untuk maju, itu menjadi syarat penting untuk kemajuan wakatobi. Saya optimis melihat ditengah kondisi pandemic covid19 ada keinginan optimisme, semangat dan gairah untuk maju dan itulah modal untuk kemajuan Wakatobi dimasa-masa yang akan datang, "papar Wamendesa

Wamen juga sekaligus mencanangkan dan mengukuhkan Badan Usaha Milik Desa Bersama  Kambode Kawasan Pedesaan  Pulau Kapota Kecamatan Wangi-Wangi Selatan dan Badan Usaha Milik Desa Bersama Kanturu Kawasan Perdesaan Waelumu Raya Kecamatan Wangi-Wangi  serta penyerahan aset Kementerian Desa kepada pemerintah daerah yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Desa Bapak Budi Arie Setiadi kepada Kepala Dinas P3APMD Wakatobi Bapak H. La Ode Husnan, M.Si, acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan Pengurus Bumdesma, para kepala desa dan Pendamping Kawasan Perdesaan dan Tenaga Ahli P3MD Wakatobi.  (Jumie)

 


Kamis, 19 November 2020

Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi Besok Berkunjung Ke Wakatobi

 




WANGIWANGI,  WakatobiChannel  -  Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Bapak  Budi Arie Setiadi  dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Wakatobi pada tanggal 20 – 22 November 2020. Dalam kunjungannya sesuai jadwal tentative yang ada akan menyerahkan sekaligus meresmikan beberapa bantuan Kemendesa PDTT melalui Program Pengembangan Kawasan Pedesaan  yang ada di Kabupaten Wakatobi.

Salah satu lokasi yang akan dikunjungi oleh Bapak wakil Menteri Desa PDTT adalah Kantor Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) KANTURU yang ada di Desa Koroe Onowa, BUMDESMA ini dimiliki oleh empat desa yaitu Desa Sombu, Desa Wapia Pia, Desa Waha dan  Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi Wangi.


H. La Ode Husnan, M.Si Saat Meninjau Kantor Bumdesma KANTURU
Salah Satu Bantuan Kemendesa PDTT Di Desa Koroe Onowa


Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, H. La Ode Husnan, M.Si mengatakan, “ sesuai rundown yang ada Wakil Menteri Desa PDTT akan melakukan kunjungan ke Bumdesma Kanturu yang ada di Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi-Wangi untuk menyerahkan dan meresmikan Bantuan Bangunan yang ada, dimana bantuan gedung untuk Bumdesma Kanturu ini sudah dibangun tahun 2018, kata Kadis saat meninjau Kantor BUMDESMA KANTURU.

Beliau juga menambahkan, selain ke Bumdesma KANTURU, Pak  Wakil Menteri Desa juga akan mengunjungi Pulau Kapota untuk meninjau Pasar Desa bantuan Kementerian Desa melalui program pengembangan kawasan perdesaan.

Koordinator TPP P3MD Kabupaten Wakatobi, Andi Liburang, ST  mengatakan, “ dalam kunjungan Wakil Menteri Desa PDTT ini kami sudah menghimbau kepada semua Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi untuk bersama-sama melakukan penjemputan di Bandara Matahora Wakatobi pada hari Jumat pukul 10.00 Wita, "katanya. (Jumie 19/11/2020)


Oihu, Desa Pertama Yang Salurkan BLT DD Periode Bulan Desember 2020

 

La Roni, Kepala Desa Oihu Kec Togo Binongko menyalurkan BLT DD
Periode November Desember di dampingi PLD, Babinsa dan Bhabikamtibmas Oihu (19/11/2020)


BINONGKO,  WakatobiChannel  -  Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi  Nomor 14 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 yang difokuskan pada penambahan atau perpanjangan periode Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sampai dengan Bulan  Desember.  

Desa Oihu Kecamatan Togo Binongko adalah salah satu desa yang berada di ujung tenggara Sulawesi Tenggara, hari ini menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) periode Oktober dan Desember kepada 44 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

La Roni - Kepala Desa Oihu

La Roni Kepala Desa Oihu mengatakan, “Pemerintah Desa Oihu  hari ini telah  menyalurkan BLT DD kepada 44 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bulan  November dan Desember 2020 yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Oihu dan turut serta dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Babinsa, Babinkamtibmas dan Pendamping Lokal Desa (PLD) untuk Bulan November – Desember 2020, “katanya.

Beliau juga menambahkan, “BLT DD kami salurkan sampai Desember agar dapat meringankan beban masyarakat ditengah pandemic covi19 ini, karena menurut amatan saya dimusim pandemic ini daya beli masyarakat rendah atau berkurang karena semua aktivitas  tidak berjalan normal seperti biasanya sehingga perputaran ekonomi di desa juga berjalan tidak baik, sehingga mudah-mudahan dengan disalurkannya sampai Desember ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya. Karena kami juga sudah memberikan perhatian khusus bahwa BLT DD yang diterima ini adalah difokuskan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, bukan untuk memenuhi kebutuhan lain seperti belanja elektronik atau belanja pakaian, “tambah La Roni.


Dedi - PLD Oihu

Sementara itu Dedi Pendamping Lokal Desa (PLD) mengatakan, “sebagai pendamping yang selalu bersama-sama pemerintah desa mengawal semua proses kegiatan di desa termasuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) hari ini sangat mengapresiasi langkah cepat yang diambil Pemerintah Desa Oihu yang telah menyalurkan BLT DD sampai Desember karena itu adalah salah satu bentuk kepedulian Kepala Desa terhadap masyarakatnya, kami juga berharap agar BLT DD ini dapat membantu meringankan beban masyarakat Desa Oihu di musim pandemic covid19 ini, “katanya.

Dedi menambahkan bahwa kami juga saat ini sedang memfasiltasi desa dalam penyusunan perencanaan desa untuk tahun anggaran 2021 dengan mengacu pada SDG's Desa terutama fokus pada kegiatan pemulihan ekonomi masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada dengan maksimal.



Penulis :  Dedi ( PLD Oihu - Togo Binongko)

Editor    : Jumie

 

 


Selasa, 17 November 2020

Desa Patua 2 Kecamatan Tomia Salur BLT DD Untuk 2 Bulan ( Oktober - November )

 




TOMIA, WakatobiChannel  -  Pemerintah Desa Patua II Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi hari ini (17/11/2020) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) untuk periode Oktober – November kepada 20 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran BLT DD ini dilaksanakan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi  Nomor 14 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 yang difokuskan pada perubahan tentang penambahan alokasi anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sampai dengan Bulan Oktober- Desember 2020 serta Peraturan Menteri Keuangan Tahun 2020.

La Basri, Kepala Desa Patua 2 menyalurkan BLT DD Periode Oktober - November 

La Basri mengatakan, “Pemerintah Desa Patua II hari ini menyalurkan BLT DD kepada 20 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bulan Oktober dan November 2020 yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Patua II dan turut serta dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Untuk Bulan Oktober – Desember 2020 kami masih cukup anggaran dan sudah kami siapkan dana untuk BLT DD dengan melakukan refocusing kegiatan-kegiatan lain yang sudah diprogramkan sebelumnya, “katanya.

Kepala Desa La Basri menambahkan, “untuk penyaluran BLT DD periode Bulan Oktober – Desember 2020  kami ada penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat sebanyak 2 Kepala Keluarga sehingga sekarang berjumlah 20 KPM dari sebelumnya hanya 18 KPM, penambahan ini telah dimusyawarahkan secara khusus bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), “kata Kepala Desa muda ini.  

Sementara itu Alifuddin Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Patua II menjelaskan, “ jika sebelumnya penerima BLT DD di Desa Patua II ini hanya 18 KPM maka untuk periode Oktober – Desember 2020 ini ada penambahan, hal ini disebabkan karena adanya warga desa kami yang baru tiba dari rantau dan ada yang baru berkeluarga sehingga menurut kami itu harus dapat BLT DD sehingga kami kembali melakukan musyawarah desa khusus terkait penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini, “jelasnya.

 

Penulis :  Jumiadin

Editor    : Jumie

 

 


Senin, 16 November 2020

2 Desa Di Kecamatan Tomia Timur Salur BLT DD Untuk 2 Bulan

 

Penyaluran BLT DD Desa Timu Kec Tomia Timur Periode Oktober November 2020



TOMIA, WakatobiChannel  -  Menindaklanjuti Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 14 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi  Nomor 11 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 yang difokuskan pada perubahan tentang penambahan alokasi anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sampai dengan Bulan Oktober- Desember 2020 maka Pemerintah Desa Timu dan Desa Dete Kecamatan Tomia Timur hari ini (16/11/2020) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk Bulan Oktober dan November yang bertempat di Aula Kantor Desa Masing-masing.

Abdul Syahbuddin, Kepala Desa Timu

Kepala Desa Timu Abdul Syahbuddin mengatakan, “Pemerintah Desa Timu hari ini menyalurkan BLT DD kepada 133 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bulan Oktober dan November 2020 yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Timu dan turut serta dihadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Babinsa Desa Timu dan Pendamping Desa Kecamatan Tomia Timur, “katanya.

Abdul Syahbuddin juga menjelaskan, “jika pada bulan – bulan sebelumnya Bantuan Langsung Tunai Dana Desa ini hanya disalurkan kepada 125 KPM sesuai hasil musdessus maka menariknya pada bulan Oktober November dan Insya Allah sampai Desember Desa Timu melalui musdessus lagi telah kami tambah jumlah KPM 8 orang sehingga keseluruhan menjadi 133 KPM, sehingga total Dana Desa yang kami salurkan hari adalah sebesar Rp 79.800.000,-.   Ini menunjukkan bahwa kami sangat serius pada program BLT DD ini, “ jelasnya.


Sementara itu di Aula Kantor Desa Dete juga terjadi penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) untuk Bulan Oktober dan November 2020 kepada  Keluarga Penerima Manfaat (KPM).


   La Kamaruddin, S.Pd  Kepala Desa Dete

La Kamaruddin, S.Pd selaku Penjabat Kepala Desa Dete mengatakan, “ hari ini (16/11/2020) Pemerintah Desa Dete kembali menyalurkan BLT DD kepada  76 KPM untuk Bulan Oktober dan November 2020, acara penyaluran BLT DD ini seperti biasanya kami melakukannya door to door kepada KPM yang ada dan ikut disaksikan oleh BPD, Babinsa, Bhabikantibmas Desa Dete dan Pendamping Desa Kecamatan Tomia Timur, sehingga jumlah uang yang hari ini tersalur sebanyak  Rp 45.600.000,- “katanya.

Ditambahkannya bahwa kami salurkan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Desa PDTT dan Peraturan Menteri Keuangan bahwa BLT DD masih berlanjut sampai Desember 2020, sehingga kami kembali memangkas anggaran kegiatan lain demi untuk kegiatan BLT DD ini, " tambahnya.




Penulis : Zulkifly (PD Tomia Timur)

Editor    : Jumie

 

 


Minggu, 15 November 2020

Sukses Tangani Covid19, Kemendes PDTT Raih Mitra Bakti Husada 2020

 

Taufik Madjid, Sekjend Kemendesa PDTT


Jakarta - WakatobiChannel - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berhasil meraih penghargaan Mitra Bakti Husada 2020 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kemendes PDTT menjadi satu-satunya Kementerian yang berhasil meraih penghargaan ini.

Penghargaan berkaitan dengan penerapan Protokol Kesehatan dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah dilakukan oleh Kemendes PDTT yang telah dinilai secara mandiri dan diverifikasi oleh tim yang ditentukan oleh Kemenkes.


Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT Taufik Madjid merasa bangga karena Kemendes PDTT peroleh penghargaan yang cukup bergengsi ini, apalagi ini berkaitan dengan Protokol Kesehatan dan penerapan K3.

Kemendes PDTT telah menelurkan sejumlah Kebijakan dan Gerakan riil untuk penanganan pandemi Covid-19. Yang pertama, yaitu pengalihan Dana Desa untuk untuk Program Desa Tanggal Covid-19 dengan membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19, Ruang Isolasi, Gerbang Desa, dan Kampanye Hidup yang bertujuan agar Covid-19 tidak menyebar di desa.

"Kemendes PDTT telah merilis Protokol Normal Baru Desa yang jadi guidence bagi desa untuk jalankan era New-Normal Desa," kata Sekjen Taufik, Kamis (12/11/2020).

Bukan hanya penanganan Pandemi saja, Kemendes PDTT telah memikirkan aspek rebound ekonomi desa pasca Covid-19 ini dengan program Bantuan Langsung Tunai, Padat Karya Tunai Desa hingga program Ketahanan Pangan dipusatkan di lokasi transmigrasi.

"Kemendes PDTT telah kampanyekan Gerakan Setengah Miliar Masker untuk Desa dengan bekerja dengan PKK karena masker ini dianggap sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19," imbuhnya.

Kemendes PDTT menaruh perhatian yang besar terhadap aspek keselamatan dan kesehatan pegawai, olehnya, Biro Sumber Daya Manusia dan Umum menyusun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam Manajamen K3 yaitu, Pertama, aspek keselamatan, aspek ini berisi hal-hal yang perlu di mitigasi untuk melindungi pegawai saat bekerja seperti seperti infrastruktur, tata kerja dan lain-lain.

Kedua, aspek kesehatan, berisikan mengenai pengaturan terkait standar kesehatan pegawai dan kesehatan mental yang akan diwujudkan dalam bentuk Employee Assistance Programe (EAP) yaitu bantuan profesional yang akan menangani masalah psikologis di lingkungan kerja.

Ketiga, aspek kesehatan lingkungan kerja, yang mengatur lingkungan kerja pegawai agar sesuai dengan standar peraturan. Terakhir, aspek ergonomi, aspek ini mengatur tentang hubungan antara pegawai dengan alat-alat kerjanya seperti meja, kursi dan standar-standarnya.

Kemendes PDTT meraih penghargaan MBH 2020 ini dalam kategori Kementerian/Lembaga, BUMN, BUMD dan Swasta, bersama PT. Freeport Indonesia Tembagapura Timika dan PT. PGAS Telekomunikasi Jakarta.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyerahkan pengharhaan secara simbolis secara virtual bersamaan dengan puncak acara Hari Kesehatan Nasional ke-56 Tahun 2020.

Foto: Matin/Humas Kemendes PDTT

Teks: Firman/Humas Kemendes PDTT

Jumat, 13 November 2020

Gus Menteri Ingatkan Calon Kades Untuk Mengacu Pada SDGs Desa Dalam Menyusun Visi Misi

 





JAKARTA - WakatobiChannel - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta calon Kepala Desa agar mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) Desa saat menyusun visi dan misi.

Hal itu disampaikan saat rapat koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang membahas persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang bakal digelar pada awal 2021.

"Ini pas banget dengan momentum yang digelar hari ini terkait dengan Pilkades, kami berharap kedepan seluruh konten, arah kebijakan pembangunan, visi misi Kepala Desa itu bertumpu atau merujuk pada SDGs Desa," kata Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri saat memberikan arahan secara daring, Kamis (12/11/2021).

Menurut Gus Menteri, saat ini Kepala Desa tidak perlu bingung merumuskan arah pembangunan desa karena semuanya sudah tertuang dalam SDGs Desa, Kepala Desa hanya perlu menentukan poin mana saja yang akan dijadikan prioritas.

Gus Menteri kembali menegaskan, setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan Pilkades serentak 2021, yang pertama semua kandidat harus mempelajari kondisi obyektif desa, masalah, potensi dan rekomendasi pembangunan desa, termasuk prioritas SDGs Desa.

Selanjutnya, calon Kepala Desa dapat menggunakan prioritas SDGs Desa sebagai substansi visi dan misi pembangunan desa dengan sehingga warga desa bisa mencermati lebih tajam dan utuh terhadap visi dan misi tersebut.

Catatan Gus Menteri yang ketiga adalah, calon Kepala Desa yang terpilih dapat dipastikan mampu menyelesaikan RPJMD dalam waktu tiga bulan setelah penetapan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mampu menghindarkan visi, misi dan RPJMDes dari sekedar replikasi dokumen lain atau copy paste," imbuhnya.

Sebelum mengakhiri arahannya, Gus Menteri menjelaskan terkait penggunaan Dana Desa untuk belanja Alat Pelindung Diri (APD) dan alat kesehatan lainnya untuk mencegah penolaran Covid-19 saat pelaksanaan Pilkades serentak 2021.

"Penggunaan Dana Desa untuk pengadaan alat pelindung diri di dalam pelaksanaan Pilkada sangat diberikan ruang yang cukup, tentu dengan tetap merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk tata cara penganggaran," pungkasnya.

Foto: Matin/Humas Kemendes PDTT

Teks: Badriy/Humas Kemendes PDTT

WISATA

Gus Imin Cinta Kami, Anak Millineal Kota Kendari

  Komunitas Millenial Kota Kendari Deklarasi Dukung Gus Muhaimin  Kendari – WakatobiChannel - Sebanyak 35 anggota group para anak muda yang...