Menulislah agar Kau tetap ada dalam Masyarakat dan Sejarah

WakatobiChannel, Jendela Informasi Seputar Kabupaten Wakatobi dan Segitiga Karang Dunia

Rabu, 05 Mei 2021

Desa Koroe Onowa Gelar Musdes Penetapan Data SDGs Desa

 

Foto Bersama Usai Menggelar Musdes Penetapan Data SDGs Desa


WangiWangi, WakatobiChannel – Pemerintah Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi adalah salah satu desa di Indonesia yang telah menyelesaikan Pendataan SDGs Desa melalui Aplikasi Pendataan SDGs Desa, maka sebagai tindak lanjut dari rencana aksi di tingkat desa dalam rangka pendataan SDGs Desa Tahun 2021 ini kemarin (4/5/2021) Pemerintah Desa Koroe Onowa telah melaksanakan musyawarah desa penetapan hasil pendataan SDGs Desa Tahun 2021.

Musyawarah Desa Penetapan Data SDGs Desa 2021 Desa Koroe Onowa dilaksanakan di Aula Kantor Desa dan turut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi dalam hal ini Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Wakatobi H. La Ode Husnan, S. Pd., M.Si, Camat Wangi-Wangi Harbiadi Ode Aeno, S.Sos., M.Si, Tenaga Ahli Provinsi Sulawesi Tenggara Ir. Salim Umy, Kepala Desa Waha, BPD Koroe Onowa,Tokoh – Tokoh Masyarakat, Anggota Pokja Relawan Pendataan Desa Koroe.

Kepala Dinas P3APMD Wakatobi H. La Ode Husnan, M.Si

Kepala Dinas P3APMD Wakatobi  H. La Ode Husnan, S.Pd., M.Si dalam sambutannya mengatakan, “ kami atas nama Pemerintah Kabupaten Wakatobi memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Desa Koroe Onowa dan Kepada Pokja Relawan Pendataan Desa yang telah mengukir prestasi ini sebagai Desa pertama yang telah menyelesaikan Pendataan SDGs Desa  bukan hanya di tingkat Kabupaten dan Provinsi tetapi juga Nasional, maka sekali lagi kami bangga atas prestasi ini. Bahwa menurut laporan dari Tenaga Ahli, Jumiadin bahwa di Kabupaten Wakatobi sudah 4 desa yang telah menyelesaikan penginputan data melalui aplikasi pendataan SDGs Desa yaitu Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi-Wangi di Pulau Wangi-Wangi, Desa Haka Kecamatan Togo Binongko di Pulau Binongko, 

Desa Timu Kecamatan Tomia Timur di Pulau Tomia dan Desa Tanomeha di Kecamatan Kaledupa Selatan di Pulau Kaledupa. Hal ini juga sudah menjadi  keterwakilan masing-masing pulau sehingga ini bisa menjadi inspirasi dan pemicu bagi desa-desa yang lain untuk segera menyelesaikan pendataan dan penginputan agar dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, “jelasnya.

Kepala Dinas juga memberikan apresiasi kepada semua Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi yang telah mendampingi desa dalam proses pendataan SDGs Desa ini, menurutnya prestasi ini  harus dipublikasi sehingga bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Wakatobi, “pungkasnya.

Sementara itu Camat Wangi-Wangi Bapak Harbiadi Ode Aeno, S.Sos., M.Si mengatakan, ” kami juga atas nama Pemerintah Kecamatan Wangi-Wangi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Koroe Onowa dan Kelompok Kerja Relawan Pendataan Desanya yang telah melakukan pendataan secara manual dan penginputan Data SDGs Desa melalui Aplikasi Pendataan SDGs Desa, serta ucapan terima kasih kepada teman-teman pendamping yang telah mendampingi Desa dan Pokja dalam melakukan proses pendataan SDGs Desa ini sehingga Desa koroe Onowa menjadi Desa Pertama di Kecamatan Wangi-Wangi bahkan secara Nasional menjadi yang pertama, semoga ini menjadi penyemangat desa-desa lainnya khusunya yang ada di Kecamatan Wangi-Wangi, “katanya.

La Ode Sahirudin, S.Sos Kepala Desa Koroe Onowa


Kepala Desa Koroe Onowa La Ode Sahirudin, S.Sos memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendampingi Desa Koroe Onowa, kepada para Pendamping Desa (PD) dan Pendamping lokal desa (PLD) para pokja yang siang malam begadang untuk menginput data ini sehingga Desa kami ini bisa menjadi yang tercepat dalam penginputan data SDGs Desa ini.


Di tempat yang sama Tenaga Ahli Prov. Sultra Ir. Salim Umy mengatakan, “ kami juga memberikan apresiasi karena Sultra telah menjadi Desa Pertama yang menyelesaikan penginputan Data SDGs Desa melalui aplikasi. Semoga kerja-kerja ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Sulawesi Tenggara, dan sesuai informasi bahwa 10 desa tercepat yang menuntaskan pendataan ini akan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa PDTT. Data SDGs Desa ini menjadi penting karena dengan data inilah rujukan perencanaan desa pada tahun 2022, karena sudah disini semua tergambar kondisi objektif desa, “jelas Putra Wakatobi ini.

Suasana Musdes Penetapan Data SDGs Desa di Aula Kantor Desa Koroe Onowa

Diakhir acara musdes ini Tenaga Ahli Kabupaten Wakatobi Jumiadin, SP., M.Si memberikan penegasan bahwa,  “ Data SDGs Desa hasil pendataan ini harus dianalisis sehingga tidak hanya menjadi deretan angka-angka yang tak bermakna. Bagaimana data yang ada ini dapat dijadikan sebagai acuan desa dalam menyusun perencanaan dan implementasi pembangunan desa jika tidak dilakukan analisa, olehnya itu pada kesempatan ini kami sebagai Tenaga Pendamping Profesional Wakatobi melaporkan kepada Kepala Dinas dan Tenaga Ahli Provinsi bahwa dalam waktu dekat ini kami akan melakukan penguatan kepada PD dan PLD agar mampu mendampingi desa sehinga desa dapat melakukan analisis data-data yang telah dihasilkan, “jelas PIC SDGs Desa Wakatobi ini. (Jumie)

 

 Reportase     :  TPP Wangi Wangi (Aydin-Fatimah-Irsan-Hadidu)

 Editor            : Jumiadin


Selasa, 04 Mei 2021

Empat Desa Di Kabupaten Wakatobi Telah Menuntaskan Pendataan SDGs Desa, Desa Koroe Onowa Tercepat se Indonesia

 



WangiWangi - WakatobiChannel -  Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi (TPP Wakatobi) mengambil langkah cepat dalam menindaklanjuti Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Surat Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor  5 /PR/.03.01/III/2021 tanggal 1 Maret 2021 perihal Pemutakhiran Data IDM Berbasis SDGs Desa, sehingga dilakukan konsolidasi kepada TPP secara berjenjang untk segera melakukan fasilitasi dan pendampingan terkait Sustainable Development Goals Desa ini melalui tahapan kegiatan yang diawali dengan Sosialisasi, Pembentukan Pokja Relawan Pendataan Desa,  dan Pembekalan atau Bimtek kepada Pokja yang sudah terbentuk.

Jumiadin (TA TTG - PIC SDGs Wakatobi)

Tenaga Ahli Kabupaten Wakatobi Jumiadin, SP., M.Si mengatakan, “SDGs Desa merupakan upaya terpadu yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan desa untuk mempercepat pencapaian 18 tujuan pembangunan berkelanjutan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Semua Tenaga Pendamping Profesional di Kabupaten Wakatobi  berperan aktif dalam upaya percepatan proses pendataan SDGs Desa ini, yaitu mulai proses sosialisasi kepada pemerintah desa, pembentukan kelompok kerja (pokja) relawan pendataan desa dan pembekalan pokja”.


Upaya lain yang dilakukan TPP Wakatobi adalah sejak awal sudah dibuatkan WAG (WhatsApp Group) sebagai media edukasi bagi kelompok kerja dan tenaga pendamping profesional dalam memberikan penguatan serta berbagai persoalan yang dihadapi oleh pokja dalam melakukan pendataan secara manual (kuisioner) maupun pendataaan/penginputan data melalui Aplikasi Pendataan SDGs Desa.

WhatsApp SDGs Desa Wakatobi Yang Dibuat 7 Maret 2021
Sebagai Media Edukasi Bersama TPP dan Pokja Relawan Pendataan Desa


Proses fasilitasi dan pendampingan yang dilakukan secara aktif baik melalui pendampingan langsung maupun melalui media WAG grup membuahkan hasil yang menggembirakan, karena berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari Pokja dan TPP bahwa sudah ada desa yang telah tuntas melakukan pendataan dan penginputan data melalui Aplikasi Pendataan SDGs Desa pada akhir April 2021.

Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi-Wangi adalah salah satu desa yang pertama menyelesaikan pendataan dan penginputan data melalui aplikasi Pendataan SDGs Desa, dimana pada tanggal 24 April 2021 pukul 12.03 Wita desa ini telah melaporkan kepada kami bahwa sudah tuntas melakukan penginputan data dalam aplikasi Pendataan SDGs Desa, selanjutnya pada hari yang sama pukul 21.30 Wita Desa Haka Kecamatan Togo Binongko juga melaporkan hal yang sama. Desa berikutnya adalah Desa Timu Kecamatan Tomia Timur dan Desa Tanomeha Kecamatan Kaledupa Selatan”.

Seluruh Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Wakatobi memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pokja yang telah menyelesaikan pendataan secara online melalui Aplikasi Pendataan SDGs Desa, karena bukan hanya tercepat di Kabupaten Wakatobi tetapi juga di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Seluruh  Indonesia.

 

Penulis : Jumiadin (TA TTG - PIC SDGs Kabupaten Wakatobi)

 


GUS MENTERI : Dana Desa Topang Keberhasilan Indonesia Emas 2045

 



JAKARTA – WakatobiChannel - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, keberhasilan pembangunan desa menjadi penopang terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045. Yang mana saat ini, pembangunan desa-desa di Indonesia ditopang oleh program dana desa.

Hal tersebut ia katakan saat menjadi pembicara Seminar Blueprint Indonesia Emas pada Muktamar Pemikiran Dosen PMII secara virtual, Senin (5/4).

“Pada gilirannya, tahun 2045 Indonesia Emas betul-betul bisa terwujud, yang salah satunya ditopang oleh keberhasilan pembangunan desa yang saat ini berjumlah 74.961 desa. Yang semuanya itu sudah ditopang oleh program dana desa yang sudah dimulai sejak kepemimpinan Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengatakan, pemanfaatan dana desa belakangan ini lebih cenderung pada tepat pemanfaatannya, namun masih banyak yang belum tepat sasaranya.

Ia berharap, arah pembangunan desa yang ia rumuskan dalam SDGs Desa dapat memandu desa untuk dapat menggunakan dana desa dengan lebih tepat sasaran.

“Banyak success story (cerita sukses) dana desa. Misalnya di Maluku Utara, ada sebuah desa yang dalam kurun waktu empat tahun bisa memposisikan desa dari sangat tertinggal menjadi desa mandiri, dengan mengoptimalkan penggunaan dana desa tepat sasaran dan tepat pengelolaan,” ungkapnya.

Menurutnya, penggunaan dana desa akan tepat sasaran jika didasarkan pada permasalahan dan prioritas kebutuhan desa. Dengan begitu, lanjutnya, hasil pembangunan dari dana desa dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

“Maka arahan Pak Presiden, dana desa ini agar pertama, dapat dirasakan kehadirannya oleh semua warga desa utamanya warga miskin. Kedua, dampak penggunaan dana desa harus bertumpu pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia,” ungkapnya.

Dalam seminar tersebut Gus Menteri mengingatkan pentingnya pembangunan desa bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sebab dari sisi kewilayahan saja, sebesar 91 persen kewilayahan Indonesia adalah wilayah desa, dan 43 persen penduduk Indonesia berada di desa.

“Meskipun mikro, tapi kalau diakumulasi sangat berpengaruh pada kebijakan makro. Desa itu meskipun mikro, tapi jumlahnya mencapai 74.961 desa,” ujarnya.

Foto: Angga/Humas Kemendes PDTT

WISATA

Gus Imin Cinta Kami, Anak Millineal Kota Kendari

  Komunitas Millenial Kota Kendari Deklarasi Dukung Gus Muhaimin  Kendari – WakatobiChannel - Sebanyak 35 anggota group para anak muda yang...