Menulislah agar Kau tetap ada dalam Masyarakat dan Sejarah

WakatobiChannel, Jendela Informasi Seputar Kabupaten Wakatobi dan Segitiga Karang Dunia

Kamis, 16 September 2021

Dari KPM Untuk Pencegahan Stunting Di Desa Mola Utara

 


                    Ibu Ayu, KPM Desa Mola Utara Kecamatan Wangi Wangi Selatan bersama Kader                                   Kesehatan dan Guru PAUD melakukan rapat persiapan Rembuk Stunting Desa 

 

 

WangiWangi Selatan - WakatobiChannel - Wice Ayu Wardani, perempuan kelahiran Mola  Kabupaten Wakatobi 36 tahun lalu yang besar hingga tamat SMP di Desa Sutojayan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang yang karena keterbatasan biaya saat itu menyebabkan Bu Ayu begitu sapaan akrabnya memutuskan untuk merantau ke Jakarta, bahkan sampai ke  Singapura dan Hongkong, bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan baby sister. Kini setelah menikah pada tahun 2015 mereka  menetap  di Desa Mola Utara Kecamatan Wangi-Wangi Selatan mengikuti suami, saat ini telah dikaruniai 2 orang anak, 1 perempuan dan 1 laki – laki. Dua tahun terakhir ini selain mengurus rumah tangganya, Bu Ayu juga aktif  sebagai Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Desa Mola Utara.


 

Wice Ayu Wardani, KPM Mola Utara
Sebagai KPM, Bu Ayu  bertugas mensosialisasikan kebijakan pemerintah terkait konvergensi pencegahan stunting di tingkat desa ke masyarakat desa, mendata sasaran 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), melakukan koordinasi dengan pemerintah desa, melakukan pelayanan pencegahan stunting bersama bidan desa, ahli gizi, guru PAUD dan kader kesehatan lainnya yang ada di desa. Selin itu Ibu Ayu juga ikut organisasi di desa diantaranya PKK, Kader Posyandu Lansia dan Balita serta  kegiatan sosial keagamaan. Pada dasarnya saya senang ikut organisasi karena selain mendapat ilmu juga bisa menambah pengalaman dan banyak teman serta suami saya juga  selalu mendukung kegiatan yang saya lakukan selama itu positif dan tidak menelantarkan (meninggalkan) keluarga, “jelasnya.

 

Sebenarnya sebelum aktif sebagai KPM, Ibu Ayu adalah pegiat pariwisata di Lepa Mola sebagai guide sejak tahun 2015.  Tetapi kegiatannya saat ini berhenti akibat sepinya kunjungan wisata sebagai dampak dari pandemic Covid 19. Pada tahun 2020, Kepala  Desa Mola Utara, menunjuknya sebagai KPM. Dari kegiatan menjadi KPM,  itulah kemudian saya juga menjadi Kader Posyandu Balita dan Lansia serta anggota PKK desa. “Awalnya saya sempat tidak percaya diri karena belum mengenal kader – kader yang lain, tetapi suami memberi support dengan memberi keyakinan bahwa inilah saat yang tepat untuk lebih mengenal orang banyak di desa, “kenang Ibu Ayu.   

 

Menurut saya dari beragam organisasi yang pernah saya ikuti, KPM lah yang paling mengesankan. Karena dari pendampingan, saya mendapatkan pengetahuan tentang administrasi, kepemimpinan, kesetaraan gender, yang kesemuanya itu sangat bermanfaat bagi perempuan. Dari berbagai pengalaman itu saya jadi tahu betapa besar arti perempuan bagi dirinya, keluarga maupun bagi lingkungannya. Sejak saat itulah keberanian saya semakin bertambah. Saya tidak lagi canggung atau malu ketika mendapatkan undangan untuk menghadiri rapat di lingkup pemerintah desa maupun kecamatan,” tutur perempuan 2 anak ini.

 

Ibu Ayu Memberikan  Penyuluhan Saat Pelaksanaan Posyandu Remaja

Saat ini Ibu Ayu sedang mempersiapkan Rembuk Stunting Desa Mola Utara yang akan dilaksanakan sebelum musyawarah desa (musdes) untuk penyusunan perencanaan tahun 2022.  Rembuk Stunting ini berfungsi sebagai forum musyawarah antara kader kesehatan, PAUD, masyarakat desa dengan pemerintah desa dan BPD untuk membahas pencegahan dan penanganan masalah kesehatan di desa khususnya stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan di desa.  Saya ingin mengajak semua pihak menyadari bahwa mencegah stunting itu penting sehingga perlu adanya peran di tingkat individu, tingkat masyarakat, tingkat institusi pemberi layanan dan tingkat pemerintah desa, “pungkasnya.

 

 

Penulis :   Syahruddin Samiun (TAPM Kab. Wakatobi)

Editor  :    Jumiadin

 



Jumat, 10 September 2021

Kepala BPI Kemendesa PDTT, Dr. Suprapedi Menutup Gelar TTG Nasional XXII

 

Dr. Suprapedi, M.Eng  Kepala Badan Pengembangan Informasi Kementerian Desa PDTT
Dalam Acara Penutupan Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional Ke - 22 di Jakarta




WakatobiChannel - Jakarta - Kepala Badan Pengembangan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Suprapedi menutup Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG), Posyantek Desa Berprestasi dan TTG Unggulan Tingkat Nasional yang merupakan Rangkaian Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional ke-22 pada Kamis (9/9/2021) malam.


Suprapedi mengatakan, dirinya menilai lomba yang pertama kalinya digelar secara virtual ini berlangsung secara ketat, olehnya, Ia mengucapkan terima kasih kepada Dewan Juri yang bekerja maksimal.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Dewan Juri yang telah bekerja dengan baik," kata Suprapedi.

Suprapedi mengakui dirinya menyempatkan diri untuk melihat langsung proses seleksi finalis yang berjumlah 30 peserta itu.

Ia mengapresiasi setiap daerah yang mampu berpartisipasi dalam GTTGN tahun ini meski waktu pelaksanaan sangat mepet dan dilaksanakan secara virtual akibat Covid-19.

Suprapedi mengapresiasi kepada Pemerintah Daerah yang turut mendukung pembuatan TTG ini dan terus mendukung Finalis pada proses seleksi tahun ini.

Suprapedi mengatakan, ada kriteria penilaian dalam Lomba TTG ini seperti pemanfaatan dalam industri, level kesiapan teknologi maupun inovasi.

Sesuai saran Ketua Dewan Juri Teguh Sudarto, kata Suprapedi, jika ada inovasi yang baru, makan diperlu didaftarkan Kekayaan Intelektualnya dalam bentuk Hak Paten.

"Grassroot Innovation itu sangat berkembang pesat di level desa dan menggembirakan teknologi ini dikembangkan Posyantek Desa," kata Suprapedi

Nantinya, perlu diadakan lomba terkait dengan langkah-langkah yang diperlukan untuk inovasi yang baru tersebut.

Suprapedi pun meminta Dewan Juri untuk maksimal bekerja untuk menentukan pemenang lomba. Namun, jika nantinya nilai ketat maka bisa saja dilakukan penambahan jumlah pemenang tapi jumlah hadiah dikurangi.

"Mohon maaf jika nanti pemenangnya bertambah karena memberikan apresiasi kepada Inovasi yang memang penuhi kriteria," kata Suprapedi.

Penganugerahan Pemenang Lomba Gelar TTG Nasional 2021 ini bakal dilaksanakan di Gedung Makarti Kemendes PDTT pada Senin (20/9/2021).

Suprapedi berharap kepada Pemerintah Daerah hingga tingkat Posyantek Desa tetap bekerja keras untuk menemukan teknologi yang bagus untuk diterapkan di desa masing-masing dan bisa memberikan nilai tambah terhadap produk yang ada di desa.

Teks: Firman/Kemendes PDTT
Foto: Angga/Kemendes PDTT

WISATA

Gus Imin Cinta Kami, Anak Millineal Kota Kendari

  Komunitas Millenial Kota Kendari Deklarasi Dukung Gus Muhaimin  Kendari – WakatobiChannel - Sebanyak 35 anggota group para anak muda yang...